(IslamToday ID)—Permintaan dari AS ke Brasil, untuk ekstradisi tersangka agen intelijen asing Rusia yang saat ini menjalani hukuman penjara di sana telah ditolak.
Pengumuman itu disampikan oleh Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik negara Amerika Latin.
Kementerian menyebut petisi AS “tidak berdasar” karena Mahkamah Agung Federal Brasil telah mengabulkan permintaan yang setara dari Rusia, menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis.
Sergey Cherkasov dihukum karena menggunakan identitas palsu dan saat ini menjalani hukuman 15 tahun penjara di Brasilia.
Melansir dari RT, Jumat (28/7/2023), antara 2012 dan 2022, dia berperan sebagai Victor Muller Ferreira.
Pada April tahun lalu, dia ditangkap di Belanda, di mana dia terbang untuk mengikuti magang di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag. Negara itu dilaporkan telah diberi tahu tentang identitas aslinya.
Otoritas Belanda menyerahkan tersangka ke Brasil, di mana pengadilan menjatuhkan hukuman pada Juli 2022 atas tiga tuduhan penipuan identitas selama perjalanan internasional.
Hukuman tersebut kemudian ditinjau kembali, dengan alasan bahwa ketiga dakwaan tersebut terkait dengan kejahatan yang sama yang dilakukan selama satu dekade.
“Minggu ini, pengadilan di Sao Paulo menjatuhkan hukuman terakhir lima tahun, dua bulan dan 15 hari,” surat kabar O Globo melaporkan.
Pihak berwenang Brasil percaya bahwa Cherkasov yang berusia 36 tahun adalah agen Rusia yang menghabiskan satu dekade mengembangkan cerita sampulnya.
Moskow, yang membantah bahwa dia adalah mata-mata, meminta ekstradisinya atas tuduhan terkait narkoba, dengan Brasil mengabulkan permintaan ekstradisi itu pada bulan Maret.
AS mengajukan ekstradisinya pada bulan April, dengan alasan tuduhan spionase.
Pembela Cherkasov telah mengusulkan dia harus diizinkan menjalani sisa masa jabatannya di lingkungan semi-terbatas. Konsulat Rusia di Sao Paulo dapat menawarinya akomodasi, kata para pengacara.
Menteri Kehakiman Brasil Flavio Dino menekankan bahwa warga negara Rusia itu akan tetap dipenjara di Amerika Selatan untuk saat ini.
The Wall Street Journal telah memilih Cherkasov sebagai kandidat yang mungkin untuk pertukaran tahanan, setelah penangkapan koresponden Journal Evan Gershkovich oleh otoritas Rusia pada bulan Maret, karena dugaan spionase.
Gershkovich dituduh menggunakan kredensial jurnalistiknya sebagai kedok untuk mengumpulkan informasi rahasia tentang industri pertahanan Rusia. Baik surat kabar maupun tersangka membantah klaim tersebut.(res)