(IslamToday ID)—Militer dari beberapa anggota ECOWAS telah menyepakati rencana intervensi militer di Niger dan sedang menunggu keputusan politik akhir.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat telah memberikan sanksi kepada junta di Niamey atas kudeta militer pekan lalu dan menuntut pemulihan presiden terguling Mohamed Bazoum sebelum hari Ahad (5/8/2023).
Bahkan ketika Nigeria mengirim diplomat ke tetangga utaranya, ibu kotanya, Abuja, menjadi tuan rumah rapat perencanaan kepala staf ECOWAS. Yang absen adalah Mali, Burkina FSaso, Chad, dan Guinea.
“Semua elemen yang akan digunakan untuk intervensi akhirnya telah dikerjakan di sini, termasuk sumber daya yang dibutuhkan, bagaimana dan kapan kita akan (untuk) mengerahkan pasukan,” ungkap Abdel-Fatau Musah, komisioner ECOWAS untuk urusan politik, perdamaian dan keamanan.
Musah menambahkan bahwa keputusan akhir akan dibuat di tingkat politik, tetapi ECOWAS tidak akan mengirim telegram kapan dan di mana itu akan menyerang.
“ECOWAS tidak akan digunakan untuk kudeta. Demokrasi adalah apa yang kami perjuangkan dan demokrasi adalah apa yang akan kami pertahankan,” ungkap Jenderal Christopher Gwabin Musa, kepala staf pertahanan Nigeria, kepada AP, seperti dilansir dari RT, Jumat (4/8/2023).
Pada hari Kamis, Bazoum mengimbau langsung ke AS untuk campur tangan.
Washington memiliki sekitar 1.000 tentara di Niger, terlibat dalam operasi kontra-terorisme melawan kelompok-kelompok Islam yang muncul setelah intervensi perubahan rezim NATO tahun 2011 di Libya.
Mantan penguasa kolonial Niger, Prancis, memiliki 1.500 tentara lagi dalam misi yang sama.
Junta Nigeria menolak semua perjanjian militer dengan Prancis pada hari Kamis, dan memecat duta besar negara itu untuk AS, Prancis, Togo, dan Nigeria.
Paris dan Washington mengatakan mereka tidak bermaksud untuk menarik pasukan mereka dari negara itu, dan hanya mengakui Bazoum sebagai pemimpin yang sah.
Niamey telah memperingatkan Barat dan ECOWAS bahwa setiap intervensi militer akan ditanggapi dengan kekuatan yang mematikan.
“Semua agresi atau upaya agresi terhadap negara bagian Niger akan mendapat tanggapan segera,” ungkap juru bicara junta Kolonel Amadou Abdramane, Jumat.
Dalam pernyataan bersama awal pekan ini, Burkina Faso dan Mali mengatakan bahwa serangan ECOWAS ke Niger juga akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap mereka.(res)