(IslamToday ID)—Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Shoygu menuduh AS melakukan kejahatan perang di tengah pasokan munisi tandan ke Ukraina yang dilarang oleh hukum internasional.
“Dalam menghadapi kekurangan amunisi untuk sistem artileri gaya Barat di angkatan bersenjata Ukraina, Washington melakukan kejahatan perang dengan memasukkan munisi tandan yang dilarang oleh konvensi internasional dalam paket bantuan,” ungkapnya dalam pertemuan para pemimpin militer Rusia di Moscow.
Menurut menteri, jumlah total bantuan yang diberikan ke Ukraina oleh NATO, Uni Eropa, dan sekutunya melebihi $160 miliar.
Shoygu mencatat bahwa AS terus meningkatkan taruhannya, mencari pasokan senjata jarak jauh dan mematikan dari sekutu.
“Kesediaan Barat untuk berinvestasi di Ukraina sebagian besar dari sumber daya yang tersedia untuk mengubah situasi di medan perang menjadi keuntungannya menciptakan risiko serius eskalasi konflik lebih lanjut,” ungkapnya, seperti dilansir dari AA, Senin (9/8/2023).
Menteri menggambarkan keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia sebagai “faktor destabilisasi” karena kontingen militer tambahan dan senjata serang NATO kemungkinan besar akan dikerahkan di wilayah Finlandia.
NATO memiliki 360.000 tentara, 8.000 kendaraan lapis baja, 6.000 sistem artileri dan mortir, serta 650 pesawat dan helikopter yang ditempatkan di dekat perbatasan Negara Persatuan Rusia dan Belarusia.
Sejak Februari 2022, jumlah formasi negara non-regional blok Atlantik Utara telah meningkat 2,5 kali lipat dan sekarang melebihi 30.000 orang.
“Ancaman terhadap keamanan militer Rusia membutuhkan tanggapan yang tepat waktu dan memadai. … Kelompok angkatan bersenjata Federasi Rusia di perbatasan barat negara akan diperkuat,” ungkap Shoygu.(res)