(IslamToday ID)—Kementerian Ekonomi Indonesia pada hari Kamis (7/9/2023) telah meminta Amerika Serikat untuk memulai pembicaraan mengenai kesepakatan perdagangan mineral penting sehingga ekspor dari negara Asia Tenggara tersebut dapat tercakup dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS.
Permintaan tersebut disampaikan saat Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris di sela-sela pertemuan yang diselenggarakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada hari Rabu (6/9/2023).
Berdasarkan pedoman undang-undang AS yang dikeluarkan pada bulan Maret, Washington telah mewajibkan sejumlah mineral penting dalam baterai kendaraan listrik (EV) diproduksi atau dirakit di Amerika Utara atau mitra perdagangan bebas, agar kendaraan listrik yang dijual di Amerika memenuhi syarat untuk kredit pajak.
Untuk diketahui, Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.
Namun, pemerintah memiliki ambisi untuk menjadi pemain utama dalam produksi kendaraan listrik dan baterainya dengan memanfaatkan cadangan nikel yang sangat besar.
“Indonesia merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia sebesar 21 juta metrik ton, sehingga Indonesia bisa menjadi pemasok…baterai dan EV di AS,” ungkap Jokowi, seperti dilansir dari Nasdaq, Kamis (7/9/2023).
“Indonesia mengundang AS untuk membahas pembentukan Critical Mineral Agreement,” tambah Jokowi.
Presiden juga berharap keterlibatan Indonesia dalam Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang dipimpin AS dapat memungkinkan ekspor mineralnya diakui sebagai “subsidi hijau” berdasarkan undang-undang inflasi.
Rencana untuk mengusulkan perjanjian perdagangan bebas terbatas dengan Amerika Serikat pertama kali dikemukakan pada bulan April oleh Menteri Senior Indonesia Luhut Pandjaitan.
Saat itu, Luhut mengatakan bahwa Indonesia ingin menawarkan kepada Washington perjanjian yang serupa dengan perjanjian bulan Maret antara Jepang dan negara-negara Barat untuk mineral baterai kendaraan listrik.
Harris, dalam pidato pembukaan pertemuan bilateral, mengatakan bahwa dia akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun rantai pasokan yang mencakup “mineral penting yang diperlukan untuk memperluas ekonomi energi ramah lingkungan” dan meningkatkan perdagangan antara kedua negara melalui IPEF.(res)