(IslamToday ID)—Kepala badan intelijen utama Israel mengungkapkan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin memberikan teknologi militer canggih dan bahan mentah kepada Iran yang dapat membahayakan keamanan negaranya.
Dalam konferensi tahunan Institut Kebijakan Kontra-Terorisme (ICT) di Universitas Reichman di Herzliya pada hari Ahad (10/9/2023), Direktur Mossad David Barnea menyatakan bahwa Tehran telah memasok Moskow dengan drone kamikaze setelah konflik bersenjata Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022.
“Kekhawatiran kami adalah bahwa Rusia akan mentransfer ke Iran sebagai imbalan dari apa yang mereka kekurangan, senjata canggih yang pasti akan membahayakan perdamaian kita, bahkan mungkin eksistensi kita di sini,” ungkap Barnea sebagaimana dikutip oleh Times of Israel, seperti dilansir dari RT, Senin (11/9/2023).
Barnea menuduh Tehran menggunakan “tim proxy” untuk menyerang orang Yahudi di Israel dan di luar negeri.
Lebih lanjut, dia memperingatkan bahwa Republik Islam itu sedang mencari cara untuk memperoleh teknologi rudal baru dan drone yang lebih kuat.
Ukraina dan anggota NATO telah menuduh Rusia menggunakan UAV Iran, terutama Shahed-136, untuk menyerang kota-kota Ukraina.
Namun, Moskow bersikeras bahwa mereka hanya menggunakan senjata yang diproduksi di dalam negeri.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada November 2022 bahwa Tehran telah mengirimkan “sejumlah terbatas” drone ke Rusia, namun berbulan-bulan sebelum Moskow meluncurkan operasi militer di negara tetangga tersebut.(res)