(IslamToday ID)—Gempa bumi mematikan di Maroko telah merusak salah satu situs bersejarah paling penting di Pegunungan Atlas Tinggi.
Menurut Reuters, situs tersebut adalah sebuah masjid dari tanah dan batu yang dibangun oleh dinasti abad pertengahan yang memerintah Afrika Utara dan Spanyol.
Media Maroko melaporkan bahwa sebagian dari Masjid Tinmel telah roboh. Foto-foto yang beredar di internet menunjukkan dinding yang roboh, menara yang setengah tumbang, dan tumpukan besar puing.
Menanggapi pertanyaan dari Reuters mengenai kerusakan yang dilaporkan pada masjid, sumber kementerian kebudayaan Maroko mengatakan “kementerian telah memutuskan untuk memperbaikinya dan akan menyediakan anggaran untuk itu”.
Dilansir dari MEE, Ahad (10/9/2023), masjid abad ke-12 ini dibangun di tempat dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah Atlas terpencil.
Badan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, mengatakan bahwa mereka telah mendengar tentang “kerusakan yang sangat penting pada Masjid Tinmel”.
Untuk diketahui, situs tersebut sedang diajukan untuk masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia, tetapi menambahkan bahwa mereka masih menunggu mengirimkan tim untuk menilai kerusakan.
“Setidaknya 2.012 orang tewas dalam gempa bumi Jumat lalu,” menurut data terbaru yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Sedangkan 2.059 orang lainnya mengalami luka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi serius.
Getaran kuat berkekuatan 6,8 magnitudo melanda selatan Marrakech, kota wisata yang terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarahnya, dan meninggalkan kehancuran yang luas.
Beberapa bangunan di Kota Tua Marrakech – sebuah situs warisan dunia UNESCO- mengalami kerusakan berat, tetapi situs-situs paling penting umumnya tidak rusak.
Lebih lanjut, sebuah lapangan Jemaa el-Fnaa yang merupakan atraksi wisata terkenal yang dipenuhi dengan pasar sibuk, pedagang jalanan, dan taman, tampaknya sebagian besar tidak terpengaruh.
Mesjid Kutubiyya, yang menghadap ke lapangan tersebut, juga tetap utuh.
Namun, sebagian dari dinding tanah merah terkenal Kota Tua mengalami retakan, menurut stasiun TV Al Aoula yang dikelola negara.(res)