(IslamToday ID)—Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa dunia sedang bertransisi ke tatanan diplomatik baru di mana Washington harus memimpin dalam mengatasi meningkatnya ancaman dari Rusia dan Tiongkok.
“Satu era telah berakhir, era baru telah dimulai, dan keputusan yang kita ambil sekarang akan membentuk masa depan selama beberapa dekade mendatang,” ungkap Blinken pada hari Rabu (13/9/2023) dalam pidatonya di Universitas John Hopkins di Washington, seperti dilansir dari RT, Kamis (14/9/2023).
Dia mengatakan “tatanan pasca-Perang Dingin” berakhir ketika “stabilitas geopolitik yang relatif stabil selama beberapa dekade telah digantikan oleh persaingan yang semakin ketat dengan kekuatan otoriter.”
“Yakni, kekuatan-kekuatan tersebut dipimpin oleh Rusia dan Tiongkok,” ungkap Blinken.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa perang agresi Rusia di Ukraina adalah ancaman yang paling mendesak dan paling akut terhadap tatanan internasional.
Menurut Blinken, Tiongkok merupakan tantangan jangka panjang terbesar karena Tiongkok ingin membentuk kembali tatanan internasional dan mengembangkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi untuk mewujudkan hal tersebut.
“Beijing dan Moskow bekerja sama untuk membuat dunia aman bagi otokrasi melalui kemitraan ‘tanpa batas’ mereka,” bantah Blinken.
Ia mengklaim bahwa Rusia dan Tiongkok telah menggambarkan tatanan yang ada sebagai “pemaksaan Barat,” namun sistem tersebut berakar pada nilai-nilai universal dan diabadikan dalam hukum internasional.
Ironisnya, ia juga menuduh kedua negara yang bersaing tersebut percaya bahwa negara-negara besar dapat “mendiktekan pilihan mereka kepada negara lain,” sebuah tuduhan yang semakin banyak dilontarkan terhadap Washington.
“Ketika pemerintah Tiongkok dan Moskow di seluruh dunia mencoba untuk mengubah – atau meruntuhkan – pilar-pilar sistem multilateral,”
“ketika mereka secara keliru mengklaim bahwa tatanan tersebut ada hanya untuk memajukan kepentingan Barat dengan mengorbankan kepentingan negara-negara lain, semakin banyak negara dan masyarakat global yang akan menyatakan, ‘Tidak, sistem yang Anda coba ubah adalah sistem kami. Ini demi kepentingan kami,’” klaim Blinken.
Blinken menyatakan bahwa AS akan memimpin “dari posisi yang kuat” terutama karena “kerendahan hati” yang dimilikinya.
Dia menambahkan, “Kami tahu bahwa kami harus mendapatkan kepercayaan dari sejumlah negara dan warga negara yang tidak dapat dipenuhi oleh banyak janji-janji yang diberikan oleh rezim lama.”
Aliansi akan menjadi kunci keberhasilan Washington, kata Blinken. Dia mengklaim bahwa hanya beberapa tahun setelah kemampuan dan relevansi NATO dipertanyakan secara terbuka, blok militer Barat telah menjadi “lebih besar, lebih kuat, lebih bersatu dari sebelumnya.”
“Konflik Rusia-Ukraina membuktikan bahwa serangan terhadap tatanan internasional di mana pun akan merugikan orang di mana pun,” ungkap Blinken.
Dia menambahkan bahwa AS bertujuan untuk memastikan bahwa Ukraina mengalahkan Rusia dan keluar dari konflik sebagai “demokrasi yang dinamis dan sejahtera.”(res)