(IslamToday ID)—Elon Musk menyampaikan bahwa perkembanagan kecerdasan buatan (AI) dapat menimbulkan “risiko peradaban” bagi umat manusia jika teknologi ini terus dikembangkan tanpa pengawasan independen.
Dia berbicara kepada senator-senator AS dalam sebuah pertemuan pemimpin teknologi di Washington DC.
Ketika meninggalkan Capitol AS setelah ‘forum keamanan AI’ selama tiga jam yang juga menampilkan Bill Gates, Mark Zuckerberg dari Meta, dan Sundar Pichai dari Alphabet.
Musk menekankan bahwa ada “konsensus yang kuat” di antara raksasa teknologi untuk mengendalikan teknologi AI, dan menambahkan bahwa kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan konsekuensi “parah.”
“Pertanyaannya sebenarnya adalah mengenai risiko peradaban,” ungkap Musk, seperti yang dilaporkan oleh NBC News.
“Ini bukan seperti satu kelompok manusia melawan yang lain. Ini seperti, hei, ini adalah sesuatu yang berpotensi berisiko bagi semua manusia di mana saja.” ungkapnya seperti dilansir dari RT, Rabu (14/9/2023).
Miliarder tersebut menambahkan keyakinannya bahwa ada “peluang di atas nol” bahwa “AI akan membunuh kita semua.”
Model bahasa AI, yang secara umum dikenal sebagai ‘chat bot’, menjadi populer tahun lalu dengan rilis publikasi ChatGPT oleh OpenAI.
Teknologi ini mampu menjawab pertanyaan atau membuat pasase prosa kompleks dalam bahasa manusia.
Para kritik telah memperingatkan bahwa beberapa informasi yang disajikan oleh bot-chat AI dapat sangat tidak akurat.
Ini juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang pemutusan massal di sektor pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI, serta peningkatan penipuan dan disinformasi secara online.
“Saya pikir jika teknologi ini salah, bisa salah besar,” ungkap CEO OpenAI, Sam Altman, yang merupakan pengembang ChatGPT.
“Kami ingin berbicara tentang itu. Kami ingin bekerja dengan pemerintah untuk mencegah hal itu terjadi.”
Senator Demokrat Chuck Schumer, yang mengadakan pertemuan tersebut, menggambarkan diskusi tersebut sebagai “sejarah.”
Dia menyatakan bahwa telah ada seruan bulat untuk regulasi, tetapi belum ada kesepakatan mengenai bagaimana hal ini harus diterapkan.
Pengenalan sebuah lembaga independen untuk mengawasi kecepatan pengembangan AI adalah salah satu topik yang dibahas dalam forum tersebut, seperti yang dilaporkan oleh The Guardian pada hari Kamis.
Hal ini juga mencakuo metode untuk memastikan transparansi dalam perusahaan-perusahaan Big Tech.
Namun, Senator Republik Mike Rounds mengatakan setelah pertemuan bahwa Kongres AS saat ini “benar-benar tidak” dalam posisi untuk mengusulkan undang-undang yang mengatur kecerdasan buatan.
Sementara anggota GOP yang vokal, Josh Hawley, menolak hadir dalam apa yang dia sebut sebagai “pesta koktail raksasa untuk Big Tech.”(res)