(IslamToday ID)—Mantan Perdana Menteri Ukraina, Nikolay Azarov, pada hari Kamis (11/9/2023) mengatakan bahwa otoritas Ukraina telah mengalihkan lebih dari 100 miliar hryvnia ($2,7 miliar) anggaran negara dengan membeli amunisi, peralatan, dan senjata pertahanan udara yang mahal dan berkualitas rendah.
“Menurut perkiraan paling minim, (otoritas Ukraina) mencuri lebih dari 100 miliar hryvnia anggaran. Perwakilan dari ‘Servant of the People’ (partai penguasa) menghabiskan sebagian besar uang anggaran untuk membeli amunisi. (Mereka) membeli barang berkualitas buruk dan usang dengan harga yang ‘emas’,” tulis Azarov.
Mantan perdana menteri tersebut mengatakan bahwa skema korupsi yang sama berlaku dalam pengadaan pertahanan udara, dengan mengutip insiden ketika otoritas menandatangani kontrak untuk empat rudal pertahanan udara, padahal sebenarnya hanya ada tiga rudal.
“Setelah serangan misil Rusia, keempat rudal itu dihapuskan dan seseorang membeli apartemen baru di Paris,” ungkap Azarov, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (15/9/2023).
Pemerintah Ukraina telah diguncang oleh sejumlah pemecatan yang terkait dengan pengadaan militer, yang terbaru adalah Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, membela catatan anti-korupsi buruk pemerintahnya dalam wawancara dengan penyiar AS pada hari Ahad (10/9/2023).
Dia mengatakan bahwa bantuan finansial dan militer mewah yang diberikan oleh Barat kepada Kiev tidak terpengaruh.(res)