(IslamToday ID)—Sidang ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengumpulkan kepala negara dan pemerintahan, menteri, dan delegasi dari negara-negara anggota dijadwalkan dimulai di New York pada hari Selasa (19/8/2023).
Perwakilan dari 193 negara berpartisipasi dalam pembicaraan tingkat tinggi tahunan ini, yang berlangsung di markas besar PBB setiap bulan September.
Dennis Francis dari Trinidad dan Tobago akan menjabat sebagai presiden sesi ke-78.
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mewakili Türkiye dalam pembicaraan Sidang Umum, dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya di hadapan dewan pada hari pertama sesi yang berlangsung selama seminggu ini.
Erdogan akan menyampaikan pidatonya selama slot ketujuh pada hari pertama, setelah Brasil yang secara tradisional berbicara pertama, diikuti oleh tuan rumah Amerika Serikat, dan Kolombia, Yordania, Polandia, dan Kuba.
Agenda sesi ini mencakup pembangunan berkelanjutan, isu-isu iklim, kesiapsiagaan epidemi, dan zona konflik, dengan tema tahun ini: “Memperbarui kepercayaan dan menghidupkan kembali solidaritas global.”
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah merujuk kepada pembicaraan di sidang ini sebagai “G193,” menekankan fokus utamanya untuk “menciptakan jalan baru” dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Guterres telah berkali-kali menekankan bahwa lembaga multilateral saat ini, yang didirikan pasca-Perang Dunia II, mencerminkan dinamika politik dan ekonomi era tersebut.
Pernyataannya menegaskan keyakinan kuat bahwa reformasi di dalam PBB diperlukan untuk sejalan dengan realitas dunia kontemporer.
Diharapkan rekomendasi konkret akan disampaikan untuk mengatasi tantangan dan ancaman kontemporer.
Ukraina kemungkinan akan menjadi sorotan dalam pembicaraan tingkat tinggi ini, yang juga diharapkan akan membahas zona konflik global dan perang.
Selain itu, ada kekhawatiran yang timbul di kalangan tertentu bahwa kehadiran langsung Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bisa mengalahkan isu-isu utama dalam debat tahun ini.
Zelenskyy telah menyampaikan pesan video dalam sidang Sidang Umum tahun lalu.(res)