(IslamToday ID)—Washington diperkirakan akan mengirimkan rudal permukaan-ke-permukaan jarak jauh ATACMS ke Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh media Amerika Serikat pada Jumat (22/9/2023).
Kabarnya, janji ini dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan dengan rekan sejawatnya dari Ukraina, Vladimir Zelensky, sehari sebelumnya.
Para pejabat yang berbicara kepada NBC News dengan syarat anonimitas tidak mengungkapkan kapan pengumuman mengenai paket ATACMS akan dilakukan atau kapan rudal-rudal tersebut akan benar-benar sampai di Ukraina.
Rudal ATACMS memiliki jangkauan sekitar 190 mil (lebih dari 300 kilometer), dengan pengirimannya yang diantisipasi diperkirakan akan lebih meningkatkan kemampuan jarak jauh Ukraina.
Kiev telah berulang kali menuntut amunisi seperti ini dari Washington, dengan posisi pemerintahan Biden mengenai masalah ini tampaknya berubah selama beberapa bulan terakhir dari penolakan mutlak menjadi “pertimbangan” untuk langkah tersebut.
Tidak jelas apakah Washington akan menyediakan peluncur tambahan kepada Kiev untuk meluncurkan rudal-rudal ATACMS.
Lebih lanjut, rudal-rudal tersebut sepertinya akan ditembakkan oleh peluncur roket multipel HIMARS dan sistem-sistem lain dalam keluarganya, yang sebelumnya disediakan kepada Kiev oleh Washington dan sekutu-sekutu NATO lainnya.
Rudal-rudal ini diperkirakan akan dilengkapi dengan hulu ledak kontroversial berjenis cluster, yang berisi puluhan bom kecil, seperti yang diberitakan oleh beberapa sumber kepada Washington Post.
Para pejabat anonim tersebut tidak memberikan penjelasan mengapa versi rudal berhulu ledak cluster ini dipilih.
Meskipun begitu, rudal ATACMS berhulu ledak cluster diyakini lebih mudah ditemukan dan lebih melimpah dalam stok Amerika Serikat daripada yang dilengkapi dengan muatan besar tunggal.
Awal tahun ini, AS setuju untuk memasok Kiev dengan peluru artileri cluster kaliber 155 mm standar NATO, dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan “tindakan sementara” untuk mengkompensasi kekurangan amunisi konvensional.
Pengiriman tersebut mendapat kritik keras, bahkan dari sekutu-sekutu terdekat Amerika Serikat, mengingat sifat kontroversial amunisi semacam itu.
Hulu ledak cluster telah dilarang oleh banyak negara di seluruh dunia karena tingkat gagal yang tinggi dan kemampuannya untuk mencemari medan perang dengan bom bom yang tidak meledak, yang tetap aktif dan merupakan ancaman bagi warga sipil selama bertahun-tahun.(res)