(IslamToday ID)—Sondos Sidawi, seorang wanita Jordan berusia 21 tahun, melihat kemenangannya dalam sebuah kompetisi hafalan Al-Quran internasional sebagai pesan yang kuat kepada mereka yang membakar kitab suci Islam.
“Meskipun mereka membakar Al-Quran, itu akan tetap ada dalam hati kami,” ungkap Sondos kepada Anadolu, seperti dilansir dari MEMO, Selasa (26/9/2023).
Sidawi memenangkan posisi pertama dalam Kompetisi Al-Quran Suci Internasional Sheikha Fatima bint Mubarak, yang diadakan di Dubai dari 16 hingga 22 September, setelah bersaing melawan 60 peserta.
Dia berasal dari keluarga yang berkomitmen pada Al-Quran, karena dia memiliki lima saudara kandung, tiga di antaranya telah menghafal seluruh kitab suci.
“Sondos mulai belajar Al-Quran di salah satu masjid di kota Ramtha (di barat laut Jordan) pada usia 11 tahun dan menghafal 12 bagian dalam waktu kurang dari satu tahun. Dia kemudian menyelesaikan hafalannya bersama bibinya,” ungkap pamannya, Saeb Sidawi, kepada Anadolu.
Wanita muda ini memerlukan 22 bulan untuk menghafal seluruh kitab suci.
“Ia menghabiskan dua jam sehari untuk menghafal Quran. Selama liburan, ia akan mulai sejak fajar dan terus hingga salat maghrib,” ujar Saeb.
Paman tersebut mengatakn bahwa hubungan kuat keluarga mereka dengan Al-Quran Suci berawal dari ketekunan orangtua mereka pada kitab suci tersebut, yang diturunkan kepada mereka dan juga kepada generasi ketiga keluarga, termasuk Sondos.
Pada tahun 2011, keluarga tersebut mendirikan sebuah pusat untuk mengajar orang cara menghafal kitab suci Islam.
Paling Menantang
Menurut pamannya, Sondos dianggap “cerdas dan cerdik”.
“Ini bukan kali pertamanya dia berpartisipasi dalam kompetisi Al-Quran,” ungkap Youssef Sidawi.
“Dia juga ikut dalam kompetisi Al-Quran internasional di Khartoum, Sudan, dan yang lainnya di Iran, di mana dia meraih tempat ketiga,” tambahnya.
Youssef melihat Kompetisi Al-Quran Suci Internasional Sheikha Fatima bint Mubarak di Dubai sebagai “salah satu yang paling menantang di dunia.”
Sondos mengatakan dia berhasil berkompetisi setelah mengikuti beberapa putaran kualifikasi yang diadakan oleh Kementerian Wakaf di Yordania.
“Saya secara resmi diusulkan oleh Kementerian Wakaf untuk berpartisipasi dalam kompetisi,” ungkap wanita muda tersebut.
Pesan untuk Dunia
Setelah bersaing melawan peserta dari 60 negara, Sondos dengan penuh semangat menunggu hasil akhir.
“Memenangkan hadiah pertama adalah momen paling penting dan bahagia dalam hidup saya,” ungkap Sondos dengan gembira.
Untuk diketahui, Ekstremis sayap kanan merobek dan membakar salinan Al-Quran Suci di luar misi-misi diplomatik Islam di Swedia dan Denmark dalam beberapa minggu terakhir.
Tindakan seperti itu telah memicu gelombang kecaman dari pemerintah dan masyarakat di dunia Arab dan Islam.
Lebih lanjut, beberapa negara memanggil duta besar Swedia dan Denmark untuk mencegah terulangnya tindakan semacam itu.
“Pesan saya kepada dunia, terutama kepada mereka yang mencoba menghina Al-Quran Suci di sana-sini: Jika Anda membakar halaman-halaman itu, Anda tidak akan pernah menghapus apa yang ada di dalam hati kami,” ungkap Sondos.
“Al-Quran akan selalu ada di sini,” tambahnya sambil menunjuk ke hatinya.(res)