(IslamToday ID)—Israel dan Hamas terlibat dalam siklus eskalasi kekerasan baru setelah serangan mendadak pada hari Sabtu (7/10/2023) yang melibatkan operasi udara, laut, dan darat, yang dimulai oleh kelompok Palestina dari Jalur Gaza.
Israel telah merespons dengan sarana pengeboman mematikan terhadap enklaf pesisir yang terkepung ini.
Lalu, apakah yang sebenarnya terjadi antara Hamas Palestina dan Israel?
Apa yang Terjadi ?
Pada awal pagi Sabtu (7/10/2023), kelompok bersenjata Palestina Hamas meluncurkan “Operasi Banjir Al-Aqsa” terhadap Israel dalam eskalasi yang paling serius sejak perang 11 hari mereka pada tahun 2021.
Di sisi lain, Hamas mengatakan telah melepaskan 5.000 roket, sementara Israel mengkonfirmasi bahwa para pejuang kelompok tersebut telah memasuki wilayahnya.
Sementara itu, Daniel Hagari, juru bicara angkatan darat Israel, mengatakan bahwa kelompok Hamas menyerang dari darat, laut, dan udara.
Serangan pertama pada putaran roket ditembakkan pada pukul 6:30 pagi waktu setempat (03:30 GMT).
Serangan pada pagi hari itu terjadi saat Simchat Torah, sebuah hari libur yang jatuh menjelang akhir festival Yahudi selama seminggu yang dikenal sebagai Sukkot, atau Pesta Pondok.
Lebih lanjut, angkatan darat Israel juga mengatakan telah meluncurkan “Operasi Pedang Besi” terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Di mana Serangan Terjadi?
Serangan roket Hamas ditembakkan ke arah utara hingga Tel Aviv. Hamas juga mengirim pejuang ke selatan Israel.
Di sisi lain, media Israel melaporkan bahwa para penembak telah menembak orang-orang yang lewat di kota Sderot, dan rekaman yang beredar di media sosial tampaknya menunjukkan bentrokan di jalan-jalan kota serta penembak di jeep yang berkeliaran di pedesaan.
Salah satu laporan mengklaim pejuang Hamas telah mengambil alih beberapa pusat penduduk sipil Israel, di mana penduduk meminta bantuan dari pemerintah mereka.
Selain itu, angkatan darat Israel mengatakan puluhan pesawat tempur sedang melancarkan serangan terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Berapa Jumlah Korban di Israel dan Palestina?
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 370 orang telah tewas dan hampir 2.000 orang terluka akibat serangan Israel.
Di sisi lain, jumlah kematian Israel akibat serangan Hamas naik menjadi setidaknya 600 orang, dengan lebih dari 2.000 orang terluka, menurut laporan terbaru oleh media Israel.
Mengapa Hamas Serang Israel?
Jurubicara Hamas, Khaled Qadomi, telah memberi tahu Al Jazeera bahwa operasi militer kelompok ini adalah sebagai respons terhadap semua kekejaman yang dialami oleh rakyat Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, situs suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal ini adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” ungkapnya.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” ujar Mohammed Deif, komandan militer Hamas, sambil menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang memiliki senjata sebaiknya mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” ungkap Deif, seperti dilaporkan.
Hamas memanggil “pejuang perlawanan di Tepi Barat” serta “bangsa Arab dan Islam kita” untuk bergabung dalam pertempuran ini, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.(res)