(IslamToday ID)—Seorang pemimpin senior Hezbollah Lebanon Hashem Safieddine menguatkan dukungannya terhadap operasi militer Palestina, dan menyatakan bahwa kelompoknya “tidak netral” dalam pertempuran berkelanjutan antara Israel dan Hamas.
Pada hari Ahad (8/10/2023), saat berbicara di sebuah unjuk rasa di dekat Beirut, Hashem Safieddine menggambarkan perjuangan Palestina melawan Israel sebagai “epik pahlawan” yang berkontribusi pada kemuliaan seluruh umat Muslim.
Dilansir dari TRTWorld, Senin (9/10/2023), dia mengatakan bahwa intelijen Israel gagal menghentikan serangan Hamas dan menekankan “kesiapan sepenuhnya kelompoknya untuk terlibat dalam perang.”
Hamas melancarkan serangan terbesar terhadap Israel dalam beberapa dekade pada hari Sabtu (7/10/2023), menembakkan ribuan roket dan menangkap banyak warga Israel.
Hamas menyatakan bahwa operasi ini sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan peningkatan kekerasan pemukim.
Sebagai balasan, tentara Israel memulai operasinya sendiri melawan Hamas di Gaza.
Setidaknya 700 warga Israel dan 370 warga Palestina dilaporkan tewas ketika pertempuran berlanjut hingga hari kedua pada hari Ahad (8/10/2023).
Untuk diketahui, sebelumnya, Hezbollah mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan roket dan artileri terpandu ke tiga pos di Shebaa Farms “sebagai bentuk solidaritas” dengan rakyat Palestina.
Israel telah menguasai Shebaa Farms, sebidang tanah seluas 15 mil persegi (39 kilometer persegi), sejak tahun 1967.(res)