(IslamToday ID)—Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell mengatakan bahwa bantuan Uni Eropa kepada Palestina akan terus berlanjut tanpa penangguhan.
Pengumuman ini sebagai respons terhadap kekhawatiran bahwa penangguhan pembayaran akan berdampak buruk pada penduduk Palestina.
“Peninjauan bantuan UE untuk Palestina yang diumumkan oleh Komisi Eropa tidak akan menangguhkan pembayaran yang seharusnya, seperti yang dijelaskan dalam rilis pers Komisi,” ungkap Borrell pada X, seperti dilansir dari AA, Selasa (10/10/2023)
“Ikhtiar penangguhan pembayaran ini – yang akan menghukum seluruh rakyat Palestina – akan merusak kepentingan UE di wilayah tersebut dan hanya akan semakin membesarkan para teroris,” tambahnya.
Komentar Borrell ini datang setelah UE mengumumkan perubahan kebijakan yang signifikan pada hari Senin (09/10/2023).
Borrell memilih untuk tidak menangguhkan bantuan pembangunan kepada Palestina setelah pengumuman sebelumnya membekukan semua pembayaran bantuan menuai kritik luas.
Keputusan UE untuk mundur datang setelah awalnya menyatakan akan meninjau seluruh €691 juta ($730 juta) bantuan pembangunan yang dialokasikan untuk Palestina.
Pengumuman awal ini, yang dibuat oleh Komisioner UE Oliver Varhelyi, telah mengguncang komunitas internasional.
Varhelyi telah menyatakan bahwa semua pembayaran dari program pembangunan untuk Palestina akan “segera ditangguhkan” dan semua proyek yang sedang berlangsung akan diperiksa ulang, dengan proposal anggaran baru ditunda tanpa batas waktu.
Namun, perubahan sikap mendadak ini oleh UE telah membuat banyak orang bingung.
Janez Lenarcic, Komisioner Eropa untuk Manajemen Krisis, mengatakan: “Meskipun saya dengan tegas mengutuk serangan teroris oleh #Hamas, sangat penting untuk melindungi warga sipil dan menghormati HPI (hukum internasional kemanusiaan). Bantuan kemanusiaan UE kepada #Palestina yang membutuhkan akan terus berlanjut selama diperlukan.”
Untuk diketahui, kelompok perlawanan Palestina berbasis di Gaza, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel pada Sabtu pagi, menembakkan serangkaian roket.
Mereka mengatakan serangan mendadak ini sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim.
Sebagai balasan, tentara Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap Hamas di Jalur Gaza.
“Jumlah Palestina yang tewas oleh pasukan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 704, termasuk 143 anak-anak dan 105 perempuan,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa pagi. Mereka mengatakan jumlah luka telah mencapai sekitar 4.000.
Setidaknya 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.600 lainnya luka-luka dalam pertempuran tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Israel.(res)