(IslamToday ID)—Bandara internasional di ibu kota Suriah, Damaskus, dan kota barat Aleppo, telah menjadi sasaran serangan rudal “serentak” oleh Israel, demikian laporan agensi berita negara SANA pada hari Kamis (12/10/2023), yang mengutip sumber dari militer Suriah.
Kejadian ini terjadi dalam tengah eskalasi besar-besaran konflik Israel-Palestina.
“Bandara-bandara tersebut diserang sekitar pukul 14.00 waktu setempat,” ungkap sumber yang dikutip oleh SANA.
Lebih lanjut, serangan terhadap masing-masing dari dua bandara tersebut melibatkan beberapa rudal yang merusak landasan pendaratan dan memaksa kedua fasilitas itu untuk ditutup.
Tidak ada laporan tentang korban terkait serangan ini, dan Yerusalem Barat belum memberikan komentar tentang peristiwa tersebut.
Serangan ini terjadi saat Presiden Suriah Bashar Assad membahas situasi di Gaza dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi, sementara Perdana Menteri Israel Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.
Assad dan Raisi menguatkan dukungan mereka kepada Palestina dan apa yang mereka sebut sebagai perlawanan Palestina yang sah yang bertujuan untuk mengembalikan hak-hak mereka.
Pemimpin Suriah tersebut juga menyerukan agar serangan udara Israel di Gaza yang “menargetkan wanita dan anak-anak” dihentikan.
Pada hari Selasa (10/10/2023), militer Israel menembakkan artileri dan peluru mortir ke wilayah Suriah setelah wilayah perbatasan Israel diserang.
Reuters melaporkan bahwa pada saat itu, faksi Palestina di selatan Suriah telah menembakkan tiga roket ke Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan situs peluncuran rudal yang diduga dengan tembakan balasan.
Peristiwa ini terjadi dalam tengah eskalasi besar antara Israel dan kelompok Hamas yang berbasis di Gaza, yang pecah setelah serangan militan besar-besaran terhadap Israel.
Ribuan roket ditembakkan ke wilayah Israel, dan pejuang sebentar waktu menduduki permukiman Israel di dekat Gaza akhir pekan lalu.
Menurut pejabat, serangan ini telah menewaskan lebih dari 1.300 warga Israel, sebagian besar warga sipil.
“Yerusalem Barat merespons dengan kampanye bom besar-besaran ke Gaza, bersama dengan “pengepungan total” terhadap enklaf Palestina yang memutuskan akses air, listrik, atau bahan bakar hingga Hamas melepaskan sandera Israel,” ungkap Menteri Energi negara Israel, Israel Katz, seperti dilansir dari RT, Jumat (13/10/2023).
Jumlah korban tewas di Gaza yang terkait dengan serangan udara Israel saat ini mencapai 1.200, menurut laporan pejabat setempat.(res)