(IslamToday ID) – China mengutarakan kekecewaannya yang mendalam atas langkah Amerika Serikat (AS) memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Palestina. Rancangan resolusi yang diajukan Brasil tersebut menuntut jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.
“China sangat kecewa karena AS memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Palestina-Israel,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning, Kamis (19/10/2023), dikutip Anadolu Agency.
Mao menekankan, Dewan Keamanan PBB harus bertindak untuk meredakan konflik dan mencegah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk. Pada Rabu (18/10/2023) lalu, AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan Brasil.
Rancangan resolusi tersebut didukung 12 negara. Rusia dan Inggris memilih abstain. Sementara AS menentangnya.
Pada Senin (16/10/2023) lalu, resolusi rancangan Rusia yang berisi seruan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Palestina dan Israel juga gagal disahkan di Dewan Keamanan PBB. Rancangan resolusi tersebut memperoleh lima suara setuju, empat menentang, dan enam lainnya abstain. AS termasuk di antara negara yang menentang.
“Hari ini, seluruh dunia menunggu dengan napas tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah, namun delegasi negara-negara Barat pada dasarnya telah mengabaikan harapan tersebut,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia setelah berakhirnya pemungutan suara.
Pada Jumat (13/10/2023) pekan lalu, Rusia mengusulkan rancangan resolusi satu halaman yang di dalamnya turut menyerukan pembebasan sandera, akses bantuan kemanusiaan, dan evakuasi aman bagi warga sipil yang membutuhkan.
Teks tersebut mengutuk kekerasan terhadap warga sipil tanpa menyebutkan pihak mana pun.
Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tanpa veto dari lima anggota tetap Dewan Keamanan untuk bisa diadopsi.
China Upayakan Menjadi Juru Damai Perang Palestina-Israel
Sementara itu, Presiden China Xi Jingping pada hari Kamis (19/10/2023) menyebut ingin segera perang Palestina-Israel dihentikan.
Xi menambahkan bahwa Beijing bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah Arab untuk mencari solusi yang langgeng terhadap konflik tersebut.
Xi juga mengatakan bahwa gencatan senjata “sangat penting” sesegera mungkin untuk mencegah konflik meluas, atau menjadi tidak terkendali, kata media pemerintah.
Xi berbicara setelah bertemu dengan Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, yang merupakan satu-satunya delegasi senior dari Timur Tengah yang menghadiri Forum Sabuk dan Jalan infrastruktur China minggu ini.
China juga mendukung upaya Mesir untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, media pemerintah mengutip pernyataan Xi.
Pernyataan presiden China ini merupakan yang pertama kali disampaikannya mengenai konflik yang meletus sejak 7 Oktober lalu. [sya]