(IslamToday ID)—Setidaknya 2.000 anak tewas dalam pemboman Israel di Gaza selama 17 hari terakhir, kata kelompok bantuan Save the Children yang berbasis di Inggris.
Badan amal tersebut mengutip angka dari Kementerian Kesehatan yang dioperasikan Hamas di Gaza, yang menyatakan pada hari Senin bahwa setidaknya 5.087 orang telah tewas dalam pengepungan Israel di wilayah kantong tersebut, termasuk setidaknya 2.055 anak-anak.
“Ribuan rumah, dan puluhan taman bermain, sekolah, rumah sakit, gereja dan masjid telah rusak atau hancur di Gaza,” ungkap Save the Children, seperti dilansir dari RT, Selasa (24/10/2023).
“Setidaknya 4.600 anak (telah) terluka seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan (Gaza) – beberapa di antaranya mengalami luka bakar yang sangat parah, kehilangan anggota tubuh, dan cedera akibat ledakan mengerikan lainnya.”
Mereka mengklaim bahwa serangan udara Israel “membunuh dan melukai anak-anak tanpa pandang bulu.”
Selain 2.055 anak yang dikatakan telah terbunuh di Gaza, badan amal tersebut juga mencatat laporan media Israel yang menyatakan bahwa “27 anak lainnya terbunuh di Israel.”
Israel telah melancarkan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza sebagai pembalasan atas serangan mendadak pada tanggal 7 Oktober yang dilakukan kelompok militan Palestina Hamas ke wilayahnya.
Sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan itu, di mana pejuang Hamas juga menyandera 250 orang.
Pada hari Senin, Hamas membebaskan dua sandera wanita lanjut usia Israel ketika tekanan meningkat agar kelompok tersebut membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza.
Israel diperkirakan akan melancarkan serangan darat ke daerah kantong tersebut dalam beberapa hari mendatang, sebagai bagian dari janji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memberantas Hamas.
“Dengan meningkatnya angka kematian, anak-anak berada dalam risiko dan ketakutan,” ungkap Jason Lee dari Save the Children dalam sebuah pernyataan.
“Anak-anak telah terbunuh dan terluka dalam setiap eskalasi yang besar, belum lagi menderita dampak serius terhadap kesehatan mental jangka panjang. Mereka tidak pernah muncul tanpa cedera.”
Lee menambahkan bahwa gencatan senjata harus segera disetujui, dan menegaskan bahwa “satu-satunya cara untuk benar-benar melindungi kehidupan anak-anak adalah dengan menghentikan kekerasan ini.”
Di bagian lain dalam pernyataannya, Save the Children memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan lebih lanjut di Gaza, dengan mengatakan bahwa lebih dari 1 juta anak “terjebak di tengah zona konflik aktif” tanpa jalan keluar yang aman.
Banyak dari mereka yang tidak memiliki akses terhadap pengobatan dan perawatan yang memadai setelah Israel mematikan aliran listrik yang menggerakkan infrastruktur kesehatan yang penting, tambah badan tersebut.(res)