(IslamToday ID)—Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun, mengimbau negara-negara Islam untuk bersatu dalam melawan disinformasi dan mendukung Palestina.
Lebih lanjut, dia menekankan peran penting yang dimainkan oleh Turki dalam mencegah perang informasi dalam konflik Israel-Palestina.
Altun, yang juga merupakan Ketua Konferensi Menteri Informasi OKI ke-12, mengirimkan surat kepada Menteri Informasi negara-negara anggota organisasi tersebut yang membahas serangan dan kampanye disinformasi yang menargetkan Palestina.
Dalam suratnya, Altun menyatakan bahwa upaya bersama akan sangat penting dalam menarik perhatian masyarakat internasional pada Palestina, dan menambahkan bahwa upaya Turki dalam melawan disinformasi perlu didukung oleh negara-negara Muslim lainnya.
Altun mengambil sikap tegas terhadap organisasi media internasional yang kadang-kadang tampak mengurangi dampak pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa sangat penting untuk melawan distorsi fakta dan menggambarkan peristiwa di Palestina dengan akurat.
“Dalam periode di mana fakta telah menjadi kabur, dan disinformasi luas menyesatkan publik, kami mengajak Menteri Informasi negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk meningkatkan upaya bersama kami dalam melawan disinformasi terkait serangan terhadap warga Palestina tanpa diskriminasi,” ungkapnya.
Mengekspresikan dukungan yang tak tergoyahkan dari Turki terhadap hak-hak rakyat Palestina, Altun mengutuk serangan militer Israel yang berkelanjutan dan, dalam upaya untuk mencegah hilangnya lebih banyak nyawa, meminta gencatan senjata tanpa syarat.
“Turki menyambut baik upaya untuk mendukung masalah Palestina dan mengakhiri penindasan yang barbar terhadap warga sipil di dunia Islam,” ungkapnya, seperti dilansir dari TRTWorld, Selasa (24/10/2023).
Ia juga menekankan hukuman kolektif yang diberlakukan pada penduduk Palestina, yang kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan listrik.
Altun menyoroti kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk mengambil tindakan melawan pelanggaran hukum internasional ini, mengakui tingkat keparahan situasi di mana ribuan anak telah kehilangan nyawa.
“Turki merasa prihatin bahwa Dewan Keamanan PBB tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya,” ungkapnya.
‘Disinformasi Memupuk Islamofobia’
Direktur ini menekankan pentingnya melawan Islamofobia, yang sering berkembang karena disinformasi.
Dalam konteks konflik antara Palestina dan Israel, ia menunjukkan bahwa serangan rasial dan ujaran kebencian terhadap umat Islam dapat menjadi menyebar.
Ia berpendapat bahwa skenario ini, yang diperparah oleh disinformasi, memerlukan upaya inovatif dan koordinasi global untuk melawan Islamofobia dan mengajak seluruh dunia untuk mengakui Islamofobia sebagai kejahatan kebencian dan bekerja secara aktif melawannya.
“Perjuangan ini bukan hanya tugas kaum Muslim, tetapi juga salah satu tanggung jawab utama masyarakat internasional,” ungkap Altun.
Ujaran Kebencian Pada Umat Islam
“Kita harus mengakui bahwa lingkungan informasi dipenuhi dengan narasi palsu yang menyembunyikan pelanggaran hukum internasional. Sejalan dengan konflik terbaru antara Palestina dan Israel, kita sedang melalui periode di mana serangan rasial dan ujaran kebencian terhadap umat Islam dapat menjadi meluas.”
Ia mengatakan bahwa sentimen Islamofobia yang disengaja dipicu oleh disinformasi bisa menjadi lebih nyata dalam lingkungan konflik seperti ini, dan Altun menekankan bahwa sebagai anggota OKI, mereka memiliki peran penting dalam memimpin upaya ini.
Ia mengakhiri seruannya dengan mengundang seluruh masyarakat internasional untuk mengambil tindakan melawan brutalitas yang terjadi di Gaza.(res)