(IslamToday ID) – Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang kini mencakup 44 negara Afrika, telah dimulai 10 tahun lalu. Presiden Xi Jinping meluncurkannya pada tahun 2013 dengan pidato pertama di Kazakhstan dan pidato kedua di Indonesia.
Inisiatif ini merupakan sebuah teka-teki kebijakan pembangunan yang bersifat trial-by-doing: hal ini membuat para pengamat China terus memantau langkah Xi selanjutnya untuk membantu mendefinisikan apa sebenarnya kebijakan tersebut.
Namun kedua pidato tersebut memberikan beberapa panduan yang bertahan lama. Pidato Kazakhstan menguraikan lima elemen “Sabuk”:
Di Indonesia, kelima poin tersebut lebih bersifat abstrak dan berorientasi pada diplomasi. Ide ini dibingkai sebagai upaya untuk mencapai kerja sama yang saling menguntungkan, saling membantu dan menjalin hubungan baik, serta tetap terbuka dan inklusif.
Jadi, apa yang terjadi sejak itu?
Salah satu pencapaian nyata BRI sejauh ini adalah membina “konektivitas jalan raya.”
China telah membantu membiayai dan membangun proyek jalan raya, kereta api, dan energi di berbagai negara. Arus manusia, barang, dan komoditas lebih lancar di banyak tempat dibandingkan sebelumnya, baik di dalam maupun antar negara.
Tapi ada biayanya. Sebagian besar proyek ini didanai oleh pinjaman dari Bank Ekspor-Impor dan Bank Pembangunan China.
Menandai ulang tahun ke 10 di sebuah forum pada bulan Oktober, Xi menguraikan kemajuan inisiatif ini. Beliau juga membuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kerja sama pembangunan, dan memberikan rincian lebih lanjut mengenai hubungan antar masyarakat dan khususnya bidang dialog kebijakan.
Banyak dampak yang ditimbulkan dari penurunan pengeluaran untuk Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).
Namun jika janji-janji ini terwujud, tahun-tahun awal pengeluaran besar mungkin akan mencerminkan pembayaran uang muka. Pembayaran uang muka tersebut dilakukan pada saat suku bunga rendah dan dimulainya beberapa proyek infrastruktur penting dan sangat terlihat.
Pengumuman Xi pada forum tahun ini memberikan berita lama dan baru bagi Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) dan para penandatangannya.
Agar negara-negara penandatangan di Afrika (dan organisasi regional serta bank pembangunan mereka) dapat memanfaatkan sepenuhnya apa yang kini ditawarkan oleh Tiongkok, mereka perlu memahami asal muasal Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) dan juga apa yang telah dan belum berubah sejak saat itu. [sya]