(IslamToday ID)—Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada hari Selasa (31/10/2023) mengungkapkan bahwa AS keberatan dengan sikap negara Asia Selatan tersebut terhadap Palestina.
Anwar mengatakan kepada Parlemen bahwa Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur mengirimkan dua demarches, atau pemberitahuan diplomatik, ke Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Free Malaysia Today melaporkan dari kutipan pidato Anwar di Parlemen bahwa dia menambahkan bahwa Duta Besar Malaysia di Washington juga dipanggil oleh Departemen Luar Negeri AS mengenai masalah ini.
Dia juga mengatakan Washington ingin Kuala Lumpur mengubah pendiriannya yang mengupayakan solusi dua negara terhadap konflik Palestina-Israel.
Sementara itu, ketika berbicara pada acara pro-Palestina pekan lalu, Anwar mengatakan Malaysia telah menerima ancaman atas solidaritas dan dukungannya terhadap Palestina.
Peringatan Washington
Malaysia mengubah posisinya dengan menolak mengakui Hamas sebagai kelompok teroris
Dilansir dari MEMO, Selasa (31/10/2023), Anwar mengatakan kepada anggota parlemen Malaysia.
“Malaysia menolak keras segala bentuk terorisme dan mengutuk keras tindakan pembunuhan terhadap nyawa tak berdosa serta penyanderaan perempuan dan anak-anak di Palestina,” ujarnya dalam komentar singkat yang disampaikan dalam bahasa Inggris.
Sejak pertempuran terbaru Israel-Palestina pecah awal bulan ini, Anwar mengadakan panggilan telepon terpisah dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Malaysia juga dengan tegas mengutuk pemboman terhadap warga sipil, rumah dan rumah sakit, serta pembantaian terhadap nyawa tak berdosa, anak-anak, perempuan dan laki-laki yang dilakukan siang dan malam oleh pasukan Israel.
Sementara itu, Anwar mengatakan para pemimpin negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sedang mempertimbangkan untuk mengadakan konferensi mengenai Palestina.
“Saya sudah instruksikan Menlu untuk menghubungi Turkiye dan Arab Saudi. Mungkin ada pembenaran untuk mengadakan pertemuan darurat yang melibatkan negara-negara seperti Brazil, Rusia dan Tiongkok, yang telah mengambil sikap tegas terhadap kekerasan Israel,” ungkapnya.(res)