(IslamToday ID)—Pendeta terkemuka di Lebanon mendesak para pejabat negara, pada hari Senin (6/11/2023), untuk melindungi Lebanon dari perang antara kelompok Palestina, Hamas, dan Israel, ketika kelompok Lebanon, Hizbullah, bentrok dengan pasukan Israel di perbatasan.
Hizbullah telah saling baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel sejak perang Hamas-Israel dimulai pada tanggal 7 Oktober, yang merupakan pertempuran terburuk di sana sejak Hizbullah dan Israel berperang pada tahun 2006.
Sebagai seorang kritikus Hizbullah yang bersenjata lengkap, Patriark Kristen Maronit, Bechara Boutros Al-Rai, menyerukan penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006 yang mengakhiri perang tahun 2006.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa resolusi tersebut memerintahkan kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata.
“Dia meminta para pejabat negara Lebanon untuk berupaya menjauhkan Lebanon dari momok perang ini… dan untuk menjalankan peran politik dan diplomatiknya dalam mendukung perjuangan Palestina. Itu lebih efektif,” ujarnya, seperti dilansir dari MEMO, Senin (6/11/2023)
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidato pertamanya sejak dimulainya perang Israel-Hamas, mengatakan pada hari Jumat bahwa eskalasi di front Lebanon akan bergantung pada peristiwa di Gaza dan tindakan Israel terhadap Lebanon.
Lawan-lawan Hizbullah di Lebanon telah lama menuduh kelompok tersebut melemahkan negara melalui kepemilikan persenjataan yang melebihi tentara nasional, dan menuduh mereka memonopoli keputusan perang dan perdamaian.
Pendukung Hizbullah mengatakan persenjataannya telah membela Lebanon dari Israel.(res)