(IslamToday ID)—Ketua Komisi Eropa, pada hari Senin (6/11/2023), mengumumkan bahwa UE menambah bantuan kemanusiaannya ke Gaza sebesar €25 juta ($26,8 juta), dengan mengatakan bahwa volume bantuan yang masuk ke Gaza “terlalu kecil untuk menandingi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar” di sana.
“Bantuan kini masuk melalui perbatasan Rafah, namun jumlahnya masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Gaza,” ungkap Ursula von der Leyen dalam pidatonya di Konferensi Duta Besar Uni Eropa di Brussels.
Lebih lanjut, Von der Leyen menggarisbawahi bahwa membantu warga sipil di Gaza adalah hal yang “penting” di tengah situasi kemanusiaan yang “mengerikan”.
“Jumlah korban tewas dan penderitaan warga sipil Palestina sungguh tragis,” ujarnya.
Dia kemudian mengumumkan tambahan bantuan kemanusiaan sebesar €25 juta, sehingga total bantuan menjadi €100 juta.
Blok tersebut juga sedang mengerjakan “rute pelengkap” seperti koridor maritim dari pemerintahan Siprus Yunani di Siprus Selatan untuk menjamin aliran bantuan yang berkelanjutan, teratur dan kuat ke Gaza.
“Meskipun Israel mempunyai hak untuk melawan Hamas, penting juga bagi mereka untuk berupaya menghindari jatuhnya korban sipil dan sebisa mungkin menjadi sasaran,” ujarnya, seperti dilansir dari MEMO, Senin (6/11/2023).
Dia mengatakan bahwa setiap kehidupan manusia penting, baik orang Israel atau orang Palestina, dan tidak ada solusi lain yang bertahan lama selain solusi dua negara.
Menurut von der Leyen, solusi seperti itu mengharuskan Gaza untuk tidak menjadi “tempat berlindung yang aman bagi teroris,” dan menambahkan bahwa “tidak akan ada kehadiran keamanan Israel dalam jangka panjang” di Gaza.
Dia mengatakan bahwa seharusnya “tidak ada pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza” dan “tidak ada blokade berkelanjutan terhadap Gaza.”
Tentara Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza. Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600, menurut angka resmi.
Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.
Ribuan orang turun ke jalan di banyak negara untuk menyatakan dukungan terhadap Palestina, sementara beberapa protes dilarang di Perancis.(res)