(IslamToday ID)—Kelompok negara-negara berkembang utama BRICS, yang saat ini terdiri dari Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan, dibentuk pada tahun 2009, dalam sebuah langkah yang diprakarsai oleh Moskow.
Sebuah kantor berita AS melaporkan bahwa BRICS mungkin akan lebih baik dari G7 pada tahun 2040 dalam hal pengaruh politik dan ekonomi.
“Perkiraan kami menunjukkan bertambahnya angkatan kerja dan ruang yang luas untuk mengejar ketertinggalan teknologi akan meningkatkan pangsa BRICS (perekonomian global) menjadi 45% pada tahun 2040, lebih dari dua kali lipat bobot negara-negara maju utama Kelompok Tujuh,” outlet media tersebut menunjukkan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa berkat pertumbuhan berkelanjutan, serta keragaman dan ambisinya, BRICS mungkin berhasil menantang dominasi global AS dan menghapuskan dolar sebagai mata uang utama dunia.
Penelitian tersebut menyoroti bahwa jika upaya kelompok tersebut untuk mengalihkan sebagian transaksi minyak ke mata uang lain terbukti berhasil, maka hal ini dapat menimbulkan “efek lanjutan” pada porsi dolar dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global.
Hal ini menyusul KTT BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada bulan Agustus, di mana kelompok tersebut menyampaikan undangan ke Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi untuk bergabung dengan blok tersebut.
Kelompok tersebut menekankan bahwa enam anggota baru dipilih setelah negara-negara BRICS mencapai konsensus “mengenai prinsip-prinsip panduan, standar, kriteria dan prosedur proses ekspansi BRICS.”
Dilansir dari Sputniknews, Rabu (8/11/2023), keanggotaan penuh mereka akan dimulai pada 1 Januari 2024.
BRICS, yang dibentuk pada tahun 2009 dan awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, pertama kali diperluas hingga mencakup Afrika Selatan pada tahun 2010.
Sebelum dimulainya KTT Afrika Selatan, lebih dari 40 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS, dan 23 negara secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung.(res)