(IslamToday ID) – Situasi Islamophobia di Belanda akan semakin meningkat setelah partai anti-Islam yang dipimpin Geert Wilders diprediksi memenangkan pemilu.
Wilders adalah tokoh ekstrem kanan yang berjanji untuk menghentikan semua imigrasi ke Belanda, memimpin perolehan suara dalam pemilu Belanda, menurut hasil jajak pendapat pada Rabu.
Jajak pendapat yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran nasional NOS memproyeksikan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpin Wilders akan memenangkan 35 dari 150 kursi. Partai ini unggul sembilan kursi dari saingan terdekatnya, Partai Buruh pimpinan Frans Timmermans dan aliansi Kiri Hijau.
Jika benar ketika seluruh suara dihitung, kemenangan Wilders akan mengguncang politik Eropa.
Program pemilunya menyerukan referendum keluarnya Belanda dari Uni Eropa, penghentian penerimaan pencari suaka, dan penolakan terhadap migran di perbatasan Belanda. Mereka juga menganjurkan “de-Islamisasi” di Belanda.
Pemilu ini merupakan pemilu nasional Belanda yang diperebutkan dengan ketat, dimana partai sayap kanan berada di antara tiga pesaing utama.
Sebuah jajak pendapat yang dipublikasikan menjelang pemilu menunjukkan bahwa PVV pada dasarnya sama dengan VVD untuk memimpin, disusul oleh kubu Kiri Partai Buruh-Hijau.
Membatasi imigrasi – isu yang memicu runtuhnya pemerintahan Rutte – merupakan isu utama dalam kampanye tersebut.
Pemilu ini akan membuat Belanda akan memiliki perdana menteri baru pertama dalam 13 tahun setelah Rutte mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin terlama di negara itu.
Uni Eropa akan Berdiskusi Bila Benar Wilders Menang Pemilu
Dengan Belanda sebagai salah satu pendiri Uni Eropa, para pemimpin Uni Eropa lainnya akan mengkaji hasil ini karena partai-partai sayap kanan telah menyarankan agar mereka mencari pengecualian dari aturan-aturan blok tersebut mengenai pertanian dan imigrasi.
Wilders yang memproklamirkan dirinya sebagai pendukung Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, secara eksplisit anti-UE dan mendesak Belanda untuk mengambil kembali kendali atas perbatasannya. [sya]