(IslamToday ID) – Indonesia tegas mengutuk dan menolak keras pernyataan dua menteri penjajah Israel yang mengusulkan pengusiran massal warga Gaza dan dimulainya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.
“Pernyataan tersebut sangat provokatif, berlawanan dengan hukum internasional dan tidak menghormati hak bangsa Palestina,” menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI di media sosial X pada Sabtu, 6 Januari 2024. “Masyarakat internasional harus mencegah pernyataan tersebut menjadi kenyataan.”
Sebelumnya, dua menteri Israel menyatakan bahwa mereka mendukung perpindahan massal warga Palestina dari Gaza, di tengah pembombardiran Israel di wilayah kantong tersebut yang telah berlangsung selama hampir tiga bulan.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 22 ribu orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan menyebabkan jutaan warga mengungsi.
“Kami ingin mendorong emigrasi yang disengaja, dan kami perlu menemukan negara-negara yang bersedia menerima mereka (warga Gaza),” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich kepada saluran televisi Israel Channel 12 pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Pernyataan serupa diulangi oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dalam kesempatan berbeda. Pada rapat faksi partai sayap kanan Otzma Yehudit pada Senin, Ben-Gvir mengatakan di hadapan para wartawan dan anggota partai bahwa perang memberikan “kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza”. Dia menyebut kebijakan tersebut sebagai “solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi.”
Indonesia menyusul negara-negara lain yang segera mengecam pernyataan tersebut. Amerika Serikat terlebih dahulu mengecam sekutunya itu melalui pernyataan Departemen Luar Negeri AS pada Selasa, 2 Januari 2024, yang menilai pernyataan Smotrich dan Ben-Gvir bersifat menghasut dan tidak bertanggung jawab.
“Kami telah berulang kali dan secara konsisten diberitahu oleh Pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, bahwa pernyataan seperti itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel,” kata departemen tersebut. Menurut AS, pernyataan seperti itu harus segera dihentikan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield pun menegaskan penolakan Amerika melalui pernyataan serupa di media sosial X.
Keduanya mengatakan tidak boleh ada perpindahan massal warga Palestina dari Gaza. “Kami menolak pernyataan menghasut baru-baru ini dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir,” kata Miller dan Thomas-Greenfield.
Sejauh ini, negara-negara lain yang juga telah mengutuk pernyataan tersebut secara resmi adalah Prancis, Spanyol, Slovenia, Inggris, Belanda, Jerman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Oman, Kuwait, Portugal, Uni Emirat Arab, Yaman, Jepang, dan Bahrain.[sya]