(IslamToday ID) – Media sosial X, secara sepihak menutup sejumlah akun milik jurnalis sayap kiri ternama seperti Ken Klippenstein dari The Intercept dan Steven Monacelli dari Texas Observer pada Selasa pagi, 9 Januari 2024. Diduga karena mengkritik pemilik X, Elon Musk.
Akun-akun tersebut telah diaktifkan kembali di hari yang sama, namun tanpa penjelasan atas penutupannya.
Penutupan tersebut dilakukan terhadap akun beberapa jurnalis dan komentator, termasuk jurnalis Texas Observer Steven Monacelli, Ken Klippensten dari The Intercept, podcaster Rob Rousseau, dan Alan MacLeod dari MintPress News.
Di masing-masing profil mereka tertulis “X menutup akun yang melanggar aturan X”. Sementara aturan X mencakup berbagai kemungkinan pelanggaran.
Monacelli mengatakan kepada Motherboard, kanal teknologi milik VICE, bahwa dia belum menerima komunikasi apa pun dari X tentang alasan akunnya ditutup.
“Saya tidak bisa memikirkan apa pun yang saya posting akhir-akhir ini yang layak untuk jadi alasan akun saya ditutup. Meskipun saya telah menulis banyak laporan kritis tentang Twitter/X dan Elon Musk.”
MacLeod dari MintPress News mengunggah penjelasan singkat kejadian tersebut di akun Telegram dan Instagram miliknya. “Hari ini, tanpa peringatan atau penjelasan, Twitter menangguhkan akun saya,” katanya.
“Mereka meminta saya untuk memeriksa email saya karena suatu alasan, tetapi tidak ada email yang masuk. Saya belum pernah terlibat dalam kontroversi/dilaporkan/terjebak di penjara Twitter sebelumnya, jadi saya berasumsi alasan sebenarnya adalah politis,” ujarnya.
Alasan dia berasumsi seperti itu adalah “terutama karena akun-akun sayap kiri terkenal seperti Rob Rousseau dan zei_squirrel juga menjadi sasaran hari ini”.
Dalam balasannya di X, Musk menyiratkan bahwa pelarangan tersebut merupakan langkah yang tidak disengaja dalam melakukan pembersihan rutin terhadap akun spam dan penipuan.
“Kami melakukan penyisiran terhadap akun spam/penipuan, dan terkadang akun nyata (tidak spam) ikut tertutup,” tulisnya.
Ini bukan pertama kalinya situs tersebut melarang wartawan.
Sebelumnya pada Desember 2022, X menangguhkan akun sepuluh jurnalis yang mengkritik Musk sebagai pemilik situs tersebut, termasuk reporter CNN Donie O’Sullivan dan reporter Washington Post Drew Harwell.
X juga sempat menangguhkan akun Mastodon, sebuah perangkat lunak yang memiliki fitur mirip X.
Pada saat itu, Musk mengklaim bahwa akun yang ditangguhkan akan mendapatkan kembali aksesnya setelah tujuh hari dan bahwa mereka telah memposting lokasi dia secara real-time. Sebagian besar pemilik akun membantah tuduhan tersebut.
Monacelli dan Rousseau mengatakan kepada NBC News bahwa mereka skeptis terhadap penjelasan Musk bahwa penutupan akun mereka yang sekarang dicabut kemungkinan besar adalah kecelakaan.
“Itu menurut saya sangat tidak masuk akal, bahkan tidak mungkin,” kata Monacelli, dikutip dari NBC News. “Jika memang mungkin, ini adalah cerminan betapa buruknya kondisi teknis yang terjadi pada platform ini.”
Sementara Rousseau mengatakan dia hanya bisa berspekulasi tentang mengapa akunnya dihapus. Dia dan Monacelli berpendapat bahwa kritik mereka terhadap Musk mungkin menjadi salah satu faktornya.
“Itu mungkin saja akun yang menurut Elon Musk secara pribadi mengganggu,” kata Rousseau, yang menjadi pembawa acara podcast dan streaming di Twitch.
Akun-akun diduga mengkritik Israel
Sebelum akun Monacelli dipulihkan, Musk sempat menanggapi postingan yang mengklaim bahwa delapan akun tersebut kritis terhadap Israel, dan menulis bahwa dia akan menyelidiki mengapa akun tersebut ditutup sementara.
Monacelli mengatakan bahwa ia mengindikasikan penutupan ini selain karena mengkritik Elon Musk juga karena dirinya telah mengkritik tindakan Israel yang mengakibatkan kematian banyak jurnalis dan warga sipil Palestina di Gaza.[sya]