(IslamToday ID) – Organisasi para wartawan, Reporters Without Borders mengacam pemberantasan jurnalisme Israel di Gaza.
Reporters Without Borders (RSF) mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pemberantasan jurnalisme dan hak atas informasi di Gaza oleh tentara Israel, Anadolu Agency melaporkan.
“Wartawan Palestina terbunuh, terluka dan dilarang bekerja tanpa adanya kemungkinan perlindungan yang aman,” kata RSF yang berbasis di Paris dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Mereka meminta organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar segera menghentikan pembantaian.
“Wartawan dihancurkan seiring dengan berlalunya hari-hari perang yang tak berkesudahan ini, melalui serangan Israel yang tak henti-hentinya dari utara hingga selatan Jalur Gaza,” kata pernyataan itu.
RSF menambahkan bahwa para jurnalis yang bertahan selama empat bulan ini hidup dalam ‘neraka’ sehari-hari, karena mereka menderita kekurangan dalam segala hal, terutama peralatan, serta pemadaman media yang sering terjadi.
Baca juga: Pakar PBB Kecam Serangan Membidik Jurnalis di Gaza, 122 Orang Telah Tewas
Mengingat bahwa mereka mengajukan dua pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan berulang kali mengajukan banding ke negara-negara dan organisasi internasional, LSM tersebut mengatakan bahwa mereka, sekali lagi, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk “segera menegakkan Resolusi 2222 (2015) tentang perlindungan jurnalis.”
Kelompok ini juga menyinggung situasi di Rafah, wilayah yang sebelumnya digambarkan oleh Israel sebagai “zona keamanan”, dan mencatat bahwa sebagian besar jurnalis, yang harus mengungsi ke selatan Gaza, mengungsi di Rafah, tempat mereka tinggal. titik penyeberangan dengan Mesir masih ditutup.
Mengutip Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), pernyataan tersebut mengatakan bahwa sekitar 50 media lokal dan internasional di Gaza telah “seluruhnya atau sebagian” dihancurkan oleh tentara Israel sejak 7 Oktober, “selain jumlah korban tewas yang mengerikan”.[sya]