(IslamToday ID) – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh menentang rencana Israel yang akan membangun 3.350 unit pemukiman baru ilegal di Tepi Barat.
Menurut Shtayyeh, Israel secara terang-terangan menantang komunitas Internasional.
Ia juga menjelaskan, tindakan Israel untuk kembali mendirikan pemukiman ilegal di Tepi Barat adalah menunjukkan ketidakpedulian mereka dengan keputusan Internasional.
“Ini menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap hukum internasional dan pembangkangan yang disengaja terhadap undang-undang (UU) tersebut,” kata Shtayyeh, dikutip dari Anadolu Ajansı.
Tidak hanya itu, Shtayyeh mengatakan, Israel sengaja mengambil keuntungan dari rasa impunitasnya seperti yang diungkapkan oleh veto AS di Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, Perusahaan Penyiaran Israel mengatakan pihaknya berencana akan bertemu dalam waktu dekat, tepatnya 2 minggu.
Petemuan tersebut, untuk membahas persetujuan pembangunan 2.350 unit rumah di pemukiman Maaleh Adumim. 300 unit rumah di pemukiman Kedar dan 700 unit di pemukiman Efrat.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel smotrich, mengumumkan rencana pemukiman baru tersebut pada Kamis (22/2/2024), malam waktu setempat.[sya]