(IslamToday ID) – Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa satu dari tiga anak di Gaza dengan rentan usia bawah 2 tahun terindikasi mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi akut.
Pernyataan ini diungkap UNRWA usai bencana kelaparan di wilayah Gaza kian memprihatinkan pasca militer Israel terus membombardir Jalur Gaza serta menangguhkan akses truk – truk bantuan kemanusian yang akan memasuki wilayah perbatasan.
Imbasnya lebih dari 2,3 juta penduduknya yang mengungsi harus menghadapi krisis kemanusiaan, termasuk anak-anak di Gaza yang kini mengalami stunting dan malnutrisi akut, akibat stok bahan pangan tak bisa masuk ke wilayah pengungsian.
“Kekurangan gizi pada anak-anak menyebar dengan cepat dan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza,” kata UNRWA dalam sebuah unggahan di media sosial yang dikutip Al Jazeera.
Senada dengan UNRWA, sejumlah rumah sakit di Gaza juga mengatakan bahwa satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi akut dan dua dari setiap 10.000 anak di Gaza meninggal setiap hari karena kelaparan atau kekurangan gizi.
Imbas serangan penjajah Israel yang memicu langkanya ketersediaan pangan, para pengungsi di Gaza terpaksa mengkonsumsi rumput liar demi bisa bertahan hidup.
Salah seorang pengungsi Gaza, Um Youssef Awadiyeh menuturkan bahwa keluarganya harus mengkonsumsi rumput liar dengan cara direbus dengan air tanpa nasi agar bisa bertahan hidup.
Tak hanya itu dampak dari serangan penjajah Israel juga membuat para pengungsi terpaksa mengolah pakan ternak menjadi tepung untuk bahan pangan.
Badan pemantau hak asasi manusia euro-med bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di gaza sebagai “perang kelaparan”.
“Kami tahu ada risiko kelaparan yang sangat serius di gaza jika kami tidak memberikan bantuan pangan dalam jumlah yang sangat besar secara rutin,” kata kepala regional wfp, matt hollingworth.[sya]