(IslamToday ID) – Gedung Putih pada Kamis (28/3/2024) menyatakan tidak mendukung perang baru di Lebanon.
Gedung Putih menekankan bahwa memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan adalah prioritas utama, ketika ketegangan terus meningkat antara Israel dan Hizbullah.
Penjajah Israel telah melakukan serangan udara terhadap Hizbullah dan kelompok lain. Serangan itu telah menjangkau lebih jauh ke dalam Lebanon.
Serangan terbaru penjajah Israel menewaskan 18 warga sipil dan paramedis dalam serangkaian serangan udara di Habbariyeh, Baalbek dan Naqoura pada Rabu (27/3). Kota-kota tersebut berada di Lebanon timur dengan Baalbek menjadi yang paling utara.
Rentetan serangan rudal balasan dari Hizbullah juga dilakukan sebagai aksi balasan.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS mengawasi ketat pertempuran di sepanjang perbatasan, menekankan pemerintahan Biden “dengan amat sangat jelas kami tidak mendukung perang di Lebanon. Kami tidak ingin hal itu terjadi.”
“Memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan tetap menjadi prioritas utama bagi Presiden Biden dan pemerintah. Kami yakin hal ini juga harus menjadi hal yang paling penting bagi Lebanon dan Israel,” katanya pada konferensi pers virtual.
“Kami akan terus bekerja mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan warga Israel dan Lebanon kembali ke rumah mereka masing-masing dalam keadaan aman dan nyaman, dan dapat tinggal di sana,” tambah Kirby.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Lebanon pada Kamis mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan pengaduan terhadap penjajah Israel karena menargetkan warga sipil dan paramedis.[sya]