(IslamToday ID) – Ratusan pengunjuk rasa di Yerussalem menerobos barikade polisi pada hari ketiga unjuk rasa demonstrasi anti-pemerintah. Mereka bersikeras menggeruduk kediaman pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan memintanya untuk mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.
Unjuk rasa yang dilakukan puluhan ribu orang di Yarusalem ini sudah dilakukan sejak Senin (1/4/2024). Seruan ini semakin memperburuk kondisi Israel yang saat ini tengah menghadapi konfrontasi dengan Hizbullah di utara Israel dan melakukan genosida di Gaza.
Masifnya gerakan yang dilakukan pengunjuk rasa hingga ke jalan-jalan sempit Kota Yerusalem membuat polisi kewalahan. Mereka terus mendesak polisi agar bisa mendekati kediaman Netanyahu. Polisi menyebut aksi ini sebagai “kerusuhan yang tidak terkendali.”
Dalam insiden itu polisi menangkap lima pengunjuk rasa sepanjang malam dan membuka penyelidikan atas pelemparan obor yang menyala ke arah petugas berkuda. Petugas polisi lainnya dirawat di rumah sakit karena cedera yang diderita oleh seorang pengunjuk rasa yang melemparkan pagar pengendali massa ke arahnya.
Di antara ratusan orang yang melakukan protes di luar rumah Netanyahu juga terdapat Einav Zangauker, ibu dari Matan Zangauker yang disandera Hamas dan salah satu pembicara utama di luar Knesset. Sebelumnya, pada malam itu, Zangauker mengecam Netanyahu sebagai “Firaun yang menimpakan wabah anak sulung kepada kami”.
Bagian lain dari unjuk rasa berlanjut ke Paris Square, dan setidaknya satu kelompok berhasil mencapai lingkungan Talbieh di dekatnya, melewati tempat unjuk rasa normal di persimpangan, menabuh genderang dan meniup terompet sebagai bentuk kemarahan terhadap Netanyahu dan pemerintah. Protes yang terpecah kemudian bersatu kembali di luar Kediaman Presiden.
Menanggapi protes di luar kediaman Netanyahu, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang memegang otoritas atas polisi, menuduh Shin Bet mengabaikan ancaman terhadap Perdana Menteri. “Situasi di mana ribuan orang menerobos penghalang di dekat rumah Perdana Menteri dan Shin Bet menutup mata tidak dapat diterima,” cicitnya di X. [ran]