(IslamToday ID) – Perundingan untuk gencatan senjata ‘terjebak dalam lingkaran setan’ kata seorang pejabat Hamas.
Hal ini karena pembicaraan gencatan senjata di Gaza terhenti sebab Israel menolak mengizinkan pengungsi untuk kembali ke utara.
Kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka di utara Gaza muncul sebagai hambatan dalam perundingan yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata antara Israel dan perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada 6 April.
Menurut mediator Arab yang terlibat dalam perundingan tersebut, Israel terbuka untuk mengizinkan hanya 60.000 warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di utara, dengan jumlah 2.000 orang per hari.
Lebih dari 1 juta warga Palestina dari utara telah melarikan diri ke kota Rafah di Gaza selatan, mencari keselamatan dari pemboman Israel.
Israel bersikeras untuk mengecualikan sebagian besar laki-laki berusia antara 18 dan 50 tahun, yang berarti keluarga akan dipisahkan, dan sebagian besar hanya perempuan dan anak-anak yang diizinkan kembali setelah melewati pos pemeriksaan Israel untuk pemeriksaan.
Menurut seorang pejabat Israel, Hamas menuntut semua warga Gaza yang mengungsi diizinkan kembali ke rumah mereka.
“Mereka bersikeras untuk kembali sepenuhnya ke utara,” kata seorang pejabat Israel.
“Mereka menginginkan jalan bebas hambatan—semua orang bisa pergi ke utara Gaza, dan itu saja.”
Menurut rencana Israel, kepulangan keluarga ke wilayah utara akan dilakukan setelah dimulainya gencatan senjata sementara selama enam minggu.
Hamas menginginkan perjanjian gencatan senjata bersifat permanen untuk mengakhiri kampanye militer Israel yang mengerikan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina dan dianggap oleh banyak orang sebagai genosida.[sya]