(IslamToday ID) – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS dari partai Demokrat Nancy Pelosi menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merupakan penghalang bagi perdamaian antara Palestina dan Israel. Ia pun menyerukan agar Netanyahu mengundurjkan diri dari jabatannya.
Meski dirinya menekankan bahwa Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel dalam segala hal, namun dia mengaku tidak setuju dengan metode yang diterapkan Netanyahu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Apa yang lebih buruk dari apa yang dia lakukan sebagai tanggapannya?” kata dia seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (23/4/2024).
“Jadi dialah masalahnya,” lanjutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun penyiaran Irlandia RTE selama kunjungannya ke Irlandia, Pelosi juga mengatakan bahwa serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyebabkan 253 orang diculik adalah tindakan “kebrutalan yang kejam.”
Meski apa yang dilakukan Israel merupakan salah satu upaya pertahanan dan perlindungan diri, namun dia apa yang dilakukan Netanyahu sebagai sesuatu yang buruk.
“Kami mengakui hak Israel untuk melindungi diri mereka sendiri. Kami menolak kebijakan Netanyahu yang sangat buruk. Apa yang lebih buruk dari apa yang telah dia lakukan sebagai balasannya?” kata dia.
Sejak pertempuran antara Israel dan Hamas terjadi pada 7 Oktober 2023 hampir 34.200 warga Palestina telah terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak dan lebih dari 77.000 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Sementara, perang Israel-Palestina yang kini memasuki hari ke-200, telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sebanyak 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. [ran]