(IslamToday ID) – Lebih dari 1 juta penduduk di Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal dan 75 persen penduduk di daerah kantong pesisir Palestina tersebut telah mengungsi sejak serangan penjajah Israel selama 200 hari, demikian pernyataan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa (23/4).
“Kehancuran terjadi di mana-mana di Gaza. Kerusakan infrastruktur penting sangat besar,” tulis UNRWA dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.
Dalam sebuah rekaman pidato yang menandai hari ke-200 konflik tersebut, Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menuduh Israel menghalangi berbagai upaya mediasi gencatan senjata.
“Israel mencoba menghindar dari semua janji-janjinya dalam negosiasi dan ingin mengulur-ulur waktu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina. Ini termasuk penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, pencabutan blokade, dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah-rumah mereka.
Selain itu, media Israel pada Senin (22/4) melaporkan bahwa berbagai persiapan sedang dilakukan untuk memperluas serangan penjajah Israel ke Rafah, kota di ujung selatan Jalur Gaza.[sya]