(IslamToday ID) – Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS dan inspektur senjata PBB Scott Ritter menyebut bantuan senjata yang dikirimkan AS untuk Ukraina tidak akan bisa mengentikan serangan Rusia.
Mengutip Sputnik, Jumat (26/4/2024), meski bantuan yang digelontorkan AS untuk Kiev terbilang fantastis, namun tidak akan mengubah gelombang konflik.
“Bantuan militer senilai $13,8 miliar yang akan diberikan kepada Ukraina tidak akan cukup untuk menghentikan kemajuan Rusia yang sedang berlangsung,” dan “untuk mengubah hasil di medan perang,” katanya.
Menurutnya, Rusia saat ini menikmati superioritas militer, jika bukan supremasi langsung, di seluruh garis kontak, tidak hanya di garis depan, namun juga meluas hingga ke area belakang wilayah pertahanan Ukraina.
Ia juga menjelaskan bahwa setelah senjata AS dikirim ke Ukraina tidak menutup kemungkinan tidak akan pernah sampai ke tujuan lantaran ketatnya pengawasan Rusia.
“Sangat sedikit bantuan militer yang benar-benar sampai ke tentara Ukraina di garis depan, dan ketika bantuan itu sampai, peralatan militer ini akan dihancurkan dengan relatif cepat oleh Rusia yang akan melacak peralatan ini sepanjang perjalanannya dari Barat ke Ukraina hingga menuju aris depan,” kata Ritter.
Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS ini juga menyatakan bahwa Rusia akan berhasil mempertahankan keunggulan strategis di medan perang sampai kemenangan. Terlepas dari jumlah uang yang dikucurkan Amerika Serikat, Eropa, atau siapa pun ke Ukraina.
Pernyataan Ritter ini muncul setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggarisbawahi bahwa situasi di medan perang cukup jelas dan tidak ambigu, dan bahwa semua kumpulan senjata baru ini tidak akan mengubah dinamika di garis depan.
Diketahui, Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menandatangani paket senilai $95 miliar yang telah lama tertunda, termasuk $61 miliar bantuan untuk Ukraina, menjadi undang-undang.
Setidaknya $13,8 miliar dari jumlah ini akan digunakan untuk pengiriman persenjataan, seperti rudal ATACMS jarak jauh dan jet tempur F-16. [ran]