(IslamToday ID) – Gelombang demontrasi yang menuntut gencatan senjata di Israel kian masif usai militan Hamas menunjukkan sebuah video yang berisi dua sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 lalu. Para pengunjuk rasa tersebut memberikan tekanan kepada pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan
Tidak hanya itu, penentangan global terhadap krisis kemanusiaan di Gaza juga semakin meningkat. Ditandai dengan para pemimpin dunia dan kelompok bantuan yang memperingatkan bahwa invasi Israel ke kota paling selatan Rafah akan menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar.
Seruan itu juga datang dari Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Minggu (28/4/2024). Abbas meminta Amerika Serikat untuk menghentikan invasi Israel ke Rafah, yang menurutnya akan menjadi bencana terbesar dalam sejarah rakyat Palestina.
Menurutnya hanya AS yang mampu mencegah Israel melakukan kejahatan tersebut mengingat AS adalah sekutu utama sekaligus pemasok senjata Israel.
Sementara itu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Minggu bahwa kelompok tersebut akan menyampaikan tanggapannya terhadap usulan tandingan terbaru Israel untuk gencatan senjata Gaza pada hari Senin di Mesir.
“Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya akan tiba di Mesir besok (Senin, 29/4/2024) dan menyampaikan tanggapan gerakan tersebut terhadap usulan Israel dalam pertemuan dengan para pejabat intelijen Mesir,” kata pejabat yang menolak disebutkan Namanya seperti dikutip dari Sputnik, Senin.
Mediator Mesir sendiri diketahui telah mengirimkan delegasinya sendiri ke Israel minggu ini untuk memulai perundingan yang terhenti bahkan ketika pertempuran di Jalur Gaza berkecamuk.
Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah gagal dalam upaya menengahi kesepakatan gencatan senjata baru di Gaza sejak penghentian pertempuran selama satu minggu pada bulan November yang menyebabkan 80 sandera Israel ditukar dengan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Upaya diplomatik telah ditingkatkan dalam beberapa hari terakhir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Situs berita AS Axios, mengutip dua pejabat Israel, melaporkan bahwa proposal terbaru Israel mencakup kesediaan untuk membahas “pemulihan ketenangan berkelanjutan” di Gaza setelah para sandera dibebaskan. [ran]