(IslamToday ID) – Sekelompok pemukim Israel menyerang dan merusak konvoi bantuan menuju Gaza dari Yordania pada tanggal 30 April.
Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang menunjukkan para pemukim menaiki truk bantuan dan membuang isi makanan mereka ke tanah saat Gaza terus menghadapi bencana kelaparan.
Tindakan tersebut menuai kecaman Kementerian Luar Negeri Yordania dengan menyebut aksi para pemukim dalam sebuah pernyataan sebagai ekstremis.
“Hari ini, Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat mengutuk serangan keras yang dilakukan oleh pemukim ekstremis Israel terhadap dua konvoi bantuan Yordania yang membawa makanan, tepung, dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza,” kata juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri, Dr Sufyan al-Qudah yang dikutip dari The Cradle, Kamis (2/5/2024).
Badan Pemerintah Yordania menambahkan bahwa salah satu truk ke penyeberangan Kerem menuju Shalom (Karam Salem), dan truk lainnya adalah truk pertama yang diperkirakan memasuki jalur tersebut melalui penyeberangan Erez.
“Kementerian menganggap kegagalan pemerintah Israel melindungi dua konvoi bantuan dan membiarkan mereka diserang sebagai pelanggaran berat terhadap kewajiban hukumnya, sebagai kekuatan pendudukan, dan kewajibannya untuk mengizinkan masuk ke Gaza,” lanjut pernyataan tersebut.
Meski mendapat serangan, dua truk pengangkut bantuan disebut tetap melanjutkan perjalanan untuk mengirimkan bantuan yang diperlukan mengingat bencana kemanusiaan yang dihadapi (Gaza)
Tindakan pemukim Israel ini bukan kali pertama, sebelumnya mereka telah berulang kali menyerang dan menghalangi truk bantuan memasuki Gaza.
Rekaman para pemukim yang memblokir truk bantuan di perbatasan Nitzana pada bulan Februari menunjukkan mereka tersenyum dan membawa bendera.
Salah satunya mengatakan melindungi Israel dengan menghalangi makanan dari Hamas.
“Seseorang akan tidur dalam keadaan lapar malam ini,” terdengar seorang pemukim berkata melalui megafon.
Dalam kasus lain, di pelabuhan Ashdod, sekitar 38 kilometer utara Gaza, pemukim melarang truk meninggalkan pelabuhan dan mulai memeriksa dokumen dan isi truk.
Anadolu Agency melaporkan bahwa seorang pemukim membawa seluruh keluarganya untuk menghentikan truk yang menyediakan oksigen ke kelompok perlawanan Palestina Hamas di Gaza.
“Semua warga Gaza, dari pihak kami, adalah teroris. “Kenapa kita harus mengirim makanan dan bahan bakar ke Gaza? Itu tidak normal,” kata pemukim tersebut.
Laporan Oxfam juga mengungkapkan bahwa masuknya bantuan ke Gaza sengaja ditunda hingga 20 hari karena pengirimannya mengalami prosedur administrasi yang berat, berulang, dan tidak dapat diprediksi. [ran]