(IslamToday ID) – Brigadir Jenderal Avi Bluth, Yahudi ekstremis Israel, telah diangkat sebagai komandan Komando Pusat tentara Israel, demikian dilaporkan media Israel pada 2 Mei.
Bluth sebelumnya pernah menjabat sebagai komandan Divisi Yudea dan Samaria Angkatan Darat dan sebagai Sekretaris Militer Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut Muhammad Shehada dari Euro Med Human Rights, Bluth sekarang akan memiliki kekuasaan mutlak atas Tepi Barat, termasuk kemampuan untuk merobohkan rumah dan melakukan serangan militer.
Bluth turut serta dalammembiarkan para pemukim Yahudi menyiks dan membakar serta menghancurkan rumah, toko, dan kendaraan warga Palestina di kota-kota Huwara dan Burqa.
Dia juga berperan dalam mengintegrasikan kaum ekstremis dari kelompok pemukim Yahudi yang disebut Youth Hilltop ke dalam unit-unit tentara Israel.
Selain itu, Bluth juga mendorong Operasi Break the Wave pada tahun 2022, di mana tentara membunuh 149 warga Palestina di Tepi Barat dan menculik 2000 lainnya dalam serangkaian serangan, dan Operasi Bayit Vagan pada Juli 2023, di mana tentara melakukan serangan besar-besaran terhadap Jenin, menewaskan 12 warga Palestina dan meninggalkan kehancuran yang luas.
Bluth diketahui turut serta dalam upaya melonggarkan syarat penggunaan tembakan langsung terhadap warga Palestina yang melemparkan batu dan melakukan operasi penabrakan.
Shehada menambahkan bahwa Bluth memiliki hubungan dengan Partai Zionisme yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang berkomitmen untuk mencuri dan menganeksasi tanah Palestina di Tepi Barat.[sya]