(IslamToday ID) – Juru bicara otoritas perbatasan Gaza mengatakan penyeberangan Rafah ditutup karena kehadiran tank-tank Israel
Penyeberangan tersebut merupakan jalur utama bagi penyaluran bantuan ke daerah kantong yang hancur akibat serangan Israel. Keberadaan pasukan Israel di Rafah sebelumnya telah diumumkan oleh Radio Angkatan Darat Israel.
Israel mengatakan sebagian besar orang telah dievakuasi dari wilayah operasi militer sebelum melakukan aksinya.
Mereka mengaku memberikan instruksi melalui pesan teks berbahasa Arab, panggilan telepon, dan selebaran bagi warga Palestina. Dalam instruksinya warga diminta untuk pindah ke apa yang disebut militer Israel sebagai “zona kemanusiaan yang diperluas” yang berada sekitar 20 km jauhnya.
Masih dari sumber yang sama, usai mendapat instruksi beberapa keluarga Palestina mulai berjalan terhuyung-huyung di tengah hujan musim semi yang dingin.
Beberapa orang menumpuk anak-anak dan harta benda mereka ke dalam gerobak keledai, sementara yang lain pergi dengan mobil pick-up atau berjalan kaki melalui jalanan berlumpur.
Amerika Serikat sendiri telah menekan Israel untuk tidak melancarkan kampanye militer di Rafah sampai mereka menyusun rencana kemanusiaan bagi warga Palestina yang berlindung di sana, yang menurut Washington belum mereka (Israel) rencanakan.
Sebagai informasi, saat ini perundingan gencatan senjata masih berlangsung antara Israel dan Hamas. Apabila berhasil, gencatan ini akan menjadi jeda pertama dalam pertempuran sejak gencatan senjata selama seminggu pada bulan November 2023 silam, di mana Hamas membebaskan sekitar setengah sandera.
Sebelumnya, semua upaya untuk mencapai gencatan senjata baru gagal karena penolakan Hamas untuk membebaskan lebih banyak sandera tanpa adanya perjanjian untuk mengakhiri konflik secara permanen, dan desakan Israel bahwa mereka hanya akan membahas jeda sementara.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, lebih dari 34.600 warga Palestina telah tewas dalam konflik tersebut. Bila gencatan senjata kembali gagal, PBB mengatakan kelaparan akan segera terjadi di wilayah kantong tersebut.
Perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 252 orang lainnya, 133 di antaranya diyakini masih ditahan di Gaza, menurut penghitungan Israel. [ran]