(IslamToday ID) – Delegasi Hamas telah kembali ke Kairo untuk melanjutkan pembahasan gencatan senjata di Jalur Gaza dan mencapai kesepakatan yang memungkinkan diakhirinya konflik yang sedang berlangsung.
Hal tersebut diungkapkan gerakan Palestina pada Selasa.
“Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya (wakil pemimpin Hamas) baru-baru ini tiba di Kairo dari Doha untuk melanjutkan upaya saudara-saudara mediasi di Mesir dan Qatar untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri agresi terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” kata gerakan itu di Telegram, seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (8/5/2024).
Pada Senin, Hamas memberi tahu mediator Qatar dan Mesir bahwa mereka menyetujui ketentuan perjanjian gencatan senjata yang telah mereka buat.
Proposal tersebut menetapkan tiga tahap selama 42 hari, di mana gencatan senjata menyeluruh di Jalur Gaza dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina diharapkan dapat diselesaikan.
Di hari yang sama, Israel menolak usulan gencatan senjata karena dianggap tidak dapat diterima dan memulai operasi militer di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, rumah bagi sekitar 1,5 juta warga Palestina yang terpaksa meninggalkan bagian utara dan tengah Jalur Gaza.
Penolakan tersebut lantaran Hamas menuntut Israel untuk menarik pasukan sepenuhnya dan mengakhiri konflik.
Konflik Hamas dan Israel memanas ketika 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 34.700 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza. [ran]