JAKARTA, (IslamToday) – Partai Demokrat ingin mendukung pemerintahan Presiden Jokowi tanpa syarat apapun. Baik syarat pengajuan konsep maupun kader di kursi menteri. Demokrat menyerahkan itu sepenuhnya kepada Jokowi.
Sikap Demokrat ini berbeda dengan Gerindra yang mengajukan konsep Strategi Dorongan Besar kepada Jokowi. Jika konsep tidak diterima, Gerindra tak keberatan berada di luar pemerintahan.
“Partai Demokrat berbeda soal sikap pembentukan kabinet dengan partai lain, tidak ada persyaratan baik orang maupun program,” kata Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, Jumat (11/10/2019).
“Walaupun demikian Partai Demokrat akan mendukung hasil pilihan rakyat ini lima tahun ke depan, ada atau tidak ada menteri dari Demokrat,” lanjutnya seperti dikutip di CNNIndonesia.com.
Andi menegaskan, Jokowi adalah pemenang Pilpres 2019 yang dipilih rakyat secara langsung. Jokowi juga sudah memiliki konsep untuk menjalankan roda pemerintahan di periode selanjutnya. Oleh karena itu, Demokrat tidak ingin mengajukan syarat apapun. “Karena program yang dijalankan nantinya program Jokowi, karena itu selera dan pilihan Jokowi akan menentukan,” ujarnya.
Andi mengatakan, keputusan Demokrat itu sudah diambil dalam Malam Kontemplasi di kediaman Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas beberapa waktu lalu. Keputusannya jelas, yakni mendukung pemerintah tanpa mengajukan syarat. “Saat kontemplasi sikap Demokrat jelas, akan mendukung pemerintahan tanpa syarat apapun, termasuk menteri,” katanya.
Sejauh ini, Andi mengklaim Demokrat belum membicarakan soal penempatan kader di kabinet selanjutnya dengan Jokowi. Pada prinsipnya, kata Andi, Demokrat tidak akan menyodorkan nama kepada Jokowi. Akan tetapi, kader Demokrat selalu siap jika diminta membantu dalam pemerintahan selanjutnya.
“Dalam pembentukan kabinet ini, Demokrat akan memberikan siapapun nama yang akan diminta Jokowi, jika Jokowi meminta kader Demokrat menjadi menterinya,” kata Andi.
Sementara itu, NasDem mengapresiasi dukungan yang berikan Demokrat untuk pemerintahan Jokowi. Apalagi setelah adanya pertemuan antara SBY dengan Jokowi beberapa hari lalu.
Menurut Ketua DPP NasDem, Irma Suryani, Jokowi pasti akan berbicara dengan para pimpinan koalisi terkait kepastian bergabungnya Demokrat. Ia mengatakan jangan sampai ada resistensi terkait koalisi tersebut.
“Gabung atau tidak gabung pasti Presiden akan bicara lebih dulu dengan parpol koalisi. Tetapi saya pribadi berharap, jangan yang resistensinya besar. Karena akan mengganggu soliditas parpol koalisi nanti,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi belum memastikan apakah Demokrat akan bergabung dengan koalisi pemerintahan. Namun ia dan SBY sempat membahas hal tersebut. “Ditanyakan ke Pak SBY langsung. Kita bicara itu tapi belum sampai sebuah keputusan,” kata Jokowi di Istana Merdeka. []