ISLAMTODAY | Perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) digelar sejak 7-13 Oktober 2019 di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. PKN sendiri merupakan rangkaian aktivitas kebudayaan yang bergerak dari desa sampai ke ibu kota.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyampaikan bahwa PKN merupakan wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan dalam Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) tahun 2019.
“Ini adalah wujud implementasi untuk menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif,” tutur Hilmar.
Adapun pada penyelenggaraannya kali ini, Pekan Kebudayaan Nasional mengusung tema “Ruang Bersama Indonesia Bahagia.” Tema tersebut mengacu pada Stanza kedua lagu Indonesia Raya tiga Stanza “Marilah kita Mendo’a, Indonesia Bahagia”.
“Pemilihan tema tersebut pun sesuai dengan pidato Presiden Joko Widodo pada penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia yang lalu bahwa inti dari kebudayaan adalah kegembiraan,” ucap Hilmar.
PKN diisi dengan Kompetisi permainan rakyat berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan dari daerah hingga pusat. Yang akan melibatkan banyak pihak mulai dari Provinsi hingga ke sekolah-sekolah, dengan sejumlah permainan rakyat yang dilombakan.
Untuk eksebisi kebudayaan menampilkan Kekayaan Budaya 34 Provinsi, Intervensi Kementerian/Lembaga dalam Pemajuan Kebudayaan, Wastra Nusantara, Warisan Budaya Tak Benda, Warisan Dunia, hingga desa percontohan Pemajuan Kebudayaan.
“Setidaknya ada lima kegiatan utama dalam penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional, yaitu kompetisi permainan rakyat, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi kebudayaan, pergelaran karya budaya bangsa,dan pawai budaya,” ujar Hilmar.
Konferensi Pemajuan Kebudayaan membicarakan mengenai Pengetahuan Tradisional, Florikultura, Ekonomi Budaya, Asalusul DNA, hingga Ketahanan Pangan. Pagelaran juga akan diisi dengan penampilan terbaik dari sejumlah seniman dan artis ternama salah satunya Didi Kempot, pemusik yang tengah diminati oleh masyarakat banyak.
Pawai budaya menjadi kegiatan utama yang dinanti karena diikuti oleh 10,000 peserta, dan menampilkan Ritus Nyawiji, Suara Anak Bangsa dan Rampak Nusantara (640 GSMS), 200 Penari Indonesia Permai ,dan Variasi Baris berbaris
Sri Hartini, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan,menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam hal ini telah mempersiapkan sejumlah aktivitas, baik secara subtansi maupun teknis pengorganisasian yang disusun sejak awal tahun.
“Selama awal persiapan, berbagai kegiatan pendukungan dan partisipasi PKN telah dimulai di daerah-daerah di Indonesia. Adapun bentuk pelaksanaannya terbagi menjadi empat bidang, yaitu Pasanggiri (kompetisi), Pagelaran, Pameran, dan Sawalawicara (konferensi),” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga memberikan anugerah kebudayaan kepada 59 orang. Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi dan dedikasi yang telah ditorehkan dalam membesarkan kebudayaan Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara ‘Penyerahan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi’ di Istora Senayan, Jalan Pintu Satu Senayan, di Jakarta Selatan. Penyerahan tersebut disampaikan langsung oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.
“Ini sangat perlu karena ini adalah bagian sebuah penghargaan yang tinggi, sebuah kebanggaan yang tinggi kepada para budayawan yang telah berprestasi dan memberikan kontribusi dalam hidupnya secara keterbinaan dalam rangkaian membesarkan dan juga melakukan kesinambungan terhadap budaya Indonesia,” kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Najamudin Ramli. (ass)