JAKARTA, (IslamToday) – Akun Universitas Indonesia (UI) membuka lembar petisi di change.org menuntut permintaan maaf secara terbuka, lisan, dan tulisan kepada anggota DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan.
Penuntutan permohonan maaf dibuat menyusul tindakan Arteria yang dinilai mencederai martabat seorang guru besar Prof Emil Salim dalam acara diskusi Mata Najwa, beberapa waktu lalu.
Dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (12/10/2019), pukul 14.00 WIB, petisi telah ditandatangani lebih dari 11.000 orang. Dalam pengantarnya membuka laman petisi, akun UI menyayangkan sikap tidak terpuji Arteria kepada Emil Salim.
“Kami sangat menyayangkan karena menilai tindakan ini adalah tindakan yang amoral dan tidak memiliki sopan santun, karena tindakan dan perkataan anggota dewan tersebut melecehkan marwah dan martabat seorang guru/pendidik/akademisi yang seharusnya dicontoh dan diteladani,” tulis akun UI.
Masih dalam pesan tersebut, akun UI menilai acara Mata Najwa adalah acara dengan harkat atau rating yang tinggi serta dilihat oleh jutaan pemirsa dari segala usia. “Sehingga kejadian ini akan menimbulkan dampak tidak langsung terhadap nilai budi pekerti, kesantunan, dan moral bangsa,” lanjut tulisan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti mengatakan, lembaran dalam petisi tersebut tidak mewakili UI secara kelembagaan. Menurutnya, petisi tersebut dibuat oleh sekelompok mahasiswa S3 UI. “Perlu dipahami, itu tidak mewakili kelembagaan (UI),” ujar Rifelly.
Sebelumnya, tuntutan permintaan maaf juga disampaikan lembaga yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (Himpasiling UI). Mereka menilai anggota DPR Dapil 6 Jawa Timur itu bertindak kasar, tak beretika, dan tanpa berbudi pekerti luhur.
“Meminta maaf atau kami minta PDIP untuk melakukan PAW (pergantian antarwaktu) terhadap Arteria,” tulis pernyataan Himpasiling UI.
Sementara itu, Arteria Dahlan menanggapi santai tuntutan itu. Ia juga menyebut tuntutan permohonan maaf itu terbalik jika dialamatkan pada dirinya. “Kebalik dong,” katanya.
Arteria juga menyebut Emil Salim telah menyampaikan pernyataan yang mendiskreditkan DPR pada acara Mata Najwa. Meski demikian, ia menolak menjawab saat ditanyai apakah dirinya meminta Emil Salim meminta maaf.
“Yang bicara menghina, menista, memfitnah, mendelegitimasi, dan mendiskreditkan DPR, serta menegasikan sistem pemilu kan Prof Emil,” tuturnya.
Lebih dari itu, mantan anggota Komisi III DPR RI periode 2014-2019 ini juga menolak menjawab apakah dirinya telah dipanggil atau memberikan klarifikasi pada PDIP terkait insiden tersebut. []