JAKARTA, (IslamToday) – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh bersepakat untuk mendorong amendemen UUD 1945 secara menyeluruh yang menyangkut tentang tata kelola negara Indonesia ke depan.
Kesepakatan itu mereka sampaikan usai Prabowo bertemu Paloh di kediaman pribadi Paloh, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019) malam.
“Kedua pemimpin parpol sepakat bahwa amendemen UUD 1945 sebaiknya bersikap menyeluruh, yang menyangkut tata kelola negara, sehubungan dengan tantangan kekinian, dan masa depan kehidupan berbangsa yang baik,” kata Sekjen Nasdem, Johnny G Plate di kediaman Paloh.
Tak hanya itu, Johnny mengatakan, kedua elite parpol itu turut bersepakat untuk saling memperbaiki citra partai politiknya masing-masing. Perbaikan citra itu dapat dilakukan dengan meletakkan kepentingan nasional di antara kepentingan pribadi dan lainnya. “Dan menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan,” kata Johnny.
Terakhir, kata Johnny, Prabowo dan Paloh turut menyepakati untuk melawan berbagai paham radikalisme yang kini mulai marak terjadi di Indonesia. “Untuk melawan segala tindakan radikalisme atau paham apapun yang dapat merongrong Pancasila dan konsensus dasar kebangsaan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Paloh lantas
menjelaskan amendemen UUD 1945 secara menyeluruh itu tak hanya sebatas
menghidupkan kembali pokok-pokok haluan negara seperti GBHN. Menurutnya,
evaluasi pemilihan umum secara serentak akan dimasukkan dalam rencana amendemen
UUD 1945 tersebut.
“Ini kita pikirkan bersama, apakah kita lanjutkan lima tahun
ke depan yang serempak tadi atau terpisah, atau legislastif yang pertama,
pilpresnya, banyak hal lain,” katanya.
NasDem Tak Keberatan
Terkait dengan desas-desus bahwa Gerindra bakal gabung di koalisi pemerintahan, Paloh mengaku tidak keberatan. “Nggak ada masalah sama saya,” ujarnya.
Jika akhirnya Gerindra berlabuh, Paloh menekankan, pentingnya menjaga semangat untuk sama-sama mengedepankan kepentingan Indonesia. Menurutnya, tekadnya harus sama.
“Ini masalahnya ketika semua ikut dalam satu semangat konsistensi pikiran bagaimana mengedepankan kepentingan nasional, jalan di situ. Artinya kita yakin nggak Mas Prabowo bergabung dengan koalisi pemerintah ini untuk bersama-sama dalam tekad yang sama,” ujar Paloh.
Sementara itu, Prabowo menegaskan, pihaknya selalu mengutamakan kepentingan nasional. Jika itu yang terbaik untuk rakyat, maka ia akan mendukungnya. “Saya sudah katakan berkali-kali bahwa kita mengutamakan kepentingan nasional, apa saja yang bisa memperkuat, mendukung Indonesia, kepentingan Indonesia yang baik untuk rakyat, kita akan dukung,” ujar Prabowo.
Dalam pertemuan ini, keduanya kompak mengaku tidak membahas kursi menteri. Meski demikian, Prabowo dan Paloh sama-sama menyepakati 3 hal, salah satunya adalah soal amandeman UUD 1945 bersifat menyeluruh.
Berdasarkan pantauan, pertemuan kedua elite partai politik itu berlangsung selama dua jam. Prabowo turut didampingi oleh elite Partai Gerindra lainnya seperti Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo. []
Sumber: CNNIndonesia, Detik