MALANG, (IslamToday ID) – Bencana alam puting beliung yang melanda Kota Batu, Malang, Jawa Timur sejak Sabtu (19/10/2019) menyisakan pilu. Satu orang tewas dan ribuan lainnya masih mengungsi karena rumahnya rusak.
“Satu orang meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka serta gangguan saluran pernapasan. Saat ini ada kurang lebih 1.216 pengungsi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Sasmito, Minggu (20/10/2019).
Kejadian bencana angin kencang
tersebut terjadi mulai Sabtu (19/10/2019) pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu (20/10/2019)
hembusan angin belum berhenti.
Sedikitnya ada sebanyak tiga desa di Kecamatan Bumiaji yang
terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari,
dan Desa Sumbergondo.
Berdasarkan data BPBD Kota Batu, hingga Minggu (20/10/2019)
pukul 22.30 WIB, pengungsi terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Walikota
Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo, dan SDN 1
Punten.
Pengungsi terbanyak ditempatkan di Balai Desa Punten dan
Posko BPBD Kota Batu, kurang lebih sebanyak 900 orang. Para pengungsi saat ini
membutuhkan bantuan bahan makanan, air mineral, perlengkapan bayi, dan selimut.
Sasmito menyebut satu korban tewas,
Sodiq, disebabkan oleh pohon tumbang pada saat angin berhembus sangat kencang.
Selain itu, 20 rumah rusak di Desa Sumbergondo, dan sejumlah fasilitas umum
mengalami kerusakan.
Banyaknya pohon tumbang pun menyebabkan akses jalan raya
tertutup. Aliran listrik dan jaringan komunikasi pun padam. “Banyak
pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan
rumah dan fasilitas umum,” kata Sasmito
BPBD Kota Batu mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait
kejadian tersebut, di antaranya adalah evakuasi warga Sumber Brantas,
pengamanan lokasi terdampak yang ditinggalkan warga, serta penutupan jalur
lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar.
“Untuk pertimbangan alasan keamanan dan keselamatan, rekomendasi berupa jalur lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup,” kata Sasmito. (wip)
Sumber: Antara, CNN Indonesia