JAKARTA, (IslamToday ID) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati ranah privasi Ustaz Abdul Somad (UAS) yang baru saja menceraikan istrinya. MUI menyebut setiap orang mempunyai dunianya sendiri.
“Ya masing-masing orang punya privasi. Kita harus menghormati itu, tidak ada orang yang ingin berpisah, tidak ada orang yang ingin bercerai pada dasarnya. Kalau ada orang yang ingin bercerai tentu ada penyebabnya. Apalagi orang sekaliber Pak UAS, pasti ada,” kata Sekjen MUI Anwar Abbas, Kamis (5/12/2019).
Menurutnya, UAS tentu mempunyai alasan menjatuhkan talak kepada istrinya. Namun, masyarakat diminta tak ikut campur mengenai urusan rumah tangga UAS.
“Dan menurut saya kenapa dia bercerai kita nggak perlu tahu lah, karena urusan pribadi dia dengan istrinya. Jangan ikut campur lah. Jangan segala urusan pribadi dibawa ke ranah publik,” ujar Anwar.
Ia juga menyarankan UAS untuk tidak memberikan penjelasan mengenai perceraiannya. Saran yang sama juga disampaikan Anwar kepada istri UAS.
“Dan menurut saya, saya mengharapkan Ustaz Somad tidak memberikan penjelasan. Istri Abdul Somad ya, itu juga nggak usah ikut memberikan penjelasan karena itu urusan pribadi mereka. Kenapa kok harus dikorek-korek,” ucap Anwar.
Sementara, MUI Riau menyayangkan perceraian UAS tersebut. “Tentu kita sayangkan sebagai figur yang memang harus dianut dalam segala perkataan dan perbuatan tentunya, kan begitu. Harapan kita kan seperti itu, agar menjadi role model, bagi model kehidupan termasuk tentunya kehidupan rumah tangga,” kata Ketua MUI Riau, Nazir Karim.
Ia menyebut urusan rumah tangga setiap orang memang penuh dengan lika-liku. Orang juga tak bisa terlalu jauh ikut campur urusan rumah tangga orang lainnya.
“Jadi apa yang menjadi persoalan dalam rumah tangga, tentu mereka (UAS dan istri) yang paham. Memang dalam agama ya bahwa nikah cerai itu kan memang dibolehkan, kan tidak ada masalah. Tetapi kan tentu harapan orang, harapan jamaah apa lagi, kalau bisa langgeng itu lebih baik,” kata Nazir.
Ia menyebut perceraian UAS turut mempengaruhi sikap jamaahnya. Menurutnya, jamaah bisa saja menjadikan langkah UAS sebagai contoh.
“Itu yang saya sebut sebagai role model tadi. Jadi mengatur rumah tangga, yang lain terutama jamaah-jamaah itu akan bisa terikutkan kan gitu (cerai). Karena sebagai khutwah sebagai contoh, itu saja sebenarnya,” kata Nazir.
Menurutnya, para jamaah pasti ingin agar rumah tangga para ulama bisa dijadikan contoh. “Keinginan jamaah pastilah agar ulama-ulama kita tidak hanya beliau (UAS) agar menjadi contoh bagaimana membentuk keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Kan itu yang dipidatokan,” tutup Nazir. (wip)
Sumber: Gelora.co