JAKARTA, (IslamToday ID) – Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menyatakan kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton di pesawat Garuda Indonesia merupakan modus lawas yang kerap dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
“Kalau itu menjadi modus, saya kira itu sudah menjadi cerita yang sangat umum,” kata Saut, Minggu (8/12/2019).
Ia bahkan pernah terjun langsung untuk mengetahui praktik penyelundupan barang-barang ilegal yang masih ada urusannya dengan perizinan. Baik itu jalur udara, darat, hingga laut. Menurutnya, modus yang dilakukan oleh para oknum tersebut terbilang umum.
“Saya sudah beberapa kali ke bandara, kemudian ke Tanjung Priok. Jadi, bagaimana orang memasukkan barang dan menghindar dari tax (pajak), apakah itu menurunkan harga, tidak cocok barang dengan isiannya. Itu kan modus umum,” ungkapnya.
Untuk kasus ini, KPK
berencana melakukan supervisi terkait dugaan penyelundupan Harley Davidson dan
sepeda lipat Brompton tersebut. Sebab, kasus tersebut telah ditangani oleh
aparat penegak hukum lain selain KPK.
“Bisa supervisi, kalau sudah ditangani oleh penegak hukum
terkait dengan UU bea cukai, mereka yang menjalankan,” jelas Saut.
Sementara itu, suami Iis Dahlia, Satrio Dewandono disebut-sebut terlibat dalam kasus penyelundupan Harley milik Ari Askhara. Satrio memang berprofesi sebagai pilot Garuda.
Satrio dianggap mengetahui soal
pengangkutan barang mewah di dalam pesawat Garuda Airnus Airbus 330-990 Neo.
Bahkan, konon Satrio diduga menandatangani pax
manifest, dokumen penerbangan yang memuat identitas penumpang mulai dari
nama lengkap, nomor kursi, jenis kelamin, sampai jumlah dan bobot bagasi yang
dibawa.
Sebagai pilot, Satrio memang mempelajari
pengangkutan barang mewah, manifest penumpang seperti identitas, nomor kursi
hingga jumlah bobot bagasi yang dibawanya di dalam pesawat Garuda Indonesia
yang masih gres tersebut.
Iis Dahlia langsung angkat bicara. Menurutnya, sang suami tak tahu-menahu. Iis juga menolak memberikan keterangan lebih jauh karena tak tahu apa-apa. “Pilot mana ngurusin kabin? Bukannya sekarang sudah pada tahu itu barang milik siapa?” kata Iis.
Menteri BUMN Erick Thohir langsug bergerak cepat mencari pengganti Ari Askhara. Erick memilih Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia.
Saat ditemui, Fuad mengatakan hal pertama yang akan dilakukannya adalah melakukan konsolidasi di internal perusahaan. “Kita lihat dulu lah, ini kan baru, saya juga mesti konsolidasi internal dulu,” ujarnya.
Mengenai tugas khusus yang akan dilakukan, Rizal mengaku tidak akan melakukan tugas berat. Ia hanya akan menjalankan operasional perusahaan sampai Rapat Umum Pemilik Saham Luar Biasa (RUPSLB) digelar.
“Saya urus operasinalnya saja sampai RUPSLB berjalan. Nanti tergantung di RUPSLB, terus atau nggak kan nggak tahu,” jelasnya.
Saat ditanya kapan RUPSLB Garuda Indonesia akan digelar, Rizal mengaku belum mendapatkan informasi jadwal pelaksanaan. “Belum tahu, nanti saya sampai sampaikan lagi,” pungkasnya. (wip)
Sumber: Rmol.id