JAKARTA, (IslamToday ID) – Gubernur DKI
Jakarta, Anies Baswedan menyebut
pihaknya sering berhadapan dengan hal yang bersifat politis seperti peraturan daerah (Perda). Ia lalu menyinggung
soal anggaran lem aibon yang menurutnya diramaikan.
“Badan Dewan aja baru terpilih awal
Oktober langsung sibuknya soal anggaran, eh ramai lem aibon pula,” kata Anies di Lapangan Krapu,
Jalan Krapu, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Selasa
(10/12/2019).
Ia menyebut ramainya pembahasan soal anggaran lem aibon tidak berpengaruh kepada kinerja Pemprov DKI Jakarta. Buktinya, kata Anies, DKI Jakarta baru saja mendapat penghargaan sebagai satu dari provinsi yang bebas korupsi.
“Tapi Alhamdulillah, meskipun diramaikan begitu, hari ini terbukti Pemprov DKI mendapatkan penghargaan sebagai satu dari dua provinsi yang disebutkan sebagai provinsi bebas korupsi. Kita bicara kenyataan, bukan bicara tentang pencitraan. Kan kita dipersepsikan macam-macam, itu biarkan urusan mereka ya. Bagian kita bicaranya kenyataan,” jelas Anies
Ia menganalogikan permasalahan di DKI Jakarta seperti secangkir air putih. Meskipun itu air putih, namun banyak pihak yang berkata lain. Itulah yang dihadapi pemerintahan Anies Baswedan.
“Saya sering
menyampaikan yang kita hadapi di Jakarta itu seperti cangkir air putih, kita bilang ini
air putih tapi banyak orang ramai-ramai bilang ini bir, teh, kopi, padahal itu
secangkir air putih. Alhamdulillah hari ini terbukti Jakarta tetap menjadi kota
berintegritas. Apakah sudah selesai tugasnya? Belum, masih banyak. Kalau
tugasnya sudah selesai, nggak ngumpul kita begini,” ucap Anies.
“PR kita masih banyak, tapi insya Allah saya akan
minta seluruh jajaran juga untuk kita selama regulasi belum tuntas, maka kebijakan
di lapangan adalah kebijakan yang berpihak kepada mereka yang dilemahkan. Itu
sudah jelas,” tambah Anies.
Ia juga menyinggung soal tantangan di DKI Jakarta. Anies menyebut
tantangan di DKI Jakarta bukan soal keinginan pemerintah memberikan yang
terbaik bagi warganya, namun soal hal politis.
Anies awalnya berbicara komitmen mengatasi permasalahan di
permukiman. “Kita berharap masalah-masalah pertanahan pun bisa kita bereskan, jadi bukan
hanya permukiman tapi pertanahan. Tantangan ini semua termasuk terkait dengan
PKL, abang becak, memang tantangan yang kita hadapi lebih banyak politis,” kata Anies.
Anies menyebut apa
yang dijelaskannya tadi adalah kendala yang dihadapi karena konstelasi politik. Ia berharap
setelah Pemilu 2019 kondisi lebih baik.
“Ini memang kendala yang kita hadapi
karena konstelasi politik. Alhamdulillah
sekarang mudah-mudahan ke depan akan lebih baik setelah hasil pemilu kemarin
kelihatannya tanda-tandanya nih, mudah-mudahan akan lebih banyak
berpihak ke kita,” ucap Anies. (wip)
Sumber: Detik.com