SOLO, (IslamToday ID) – Yayasan Solopeduli bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersinergi membangun Klinik Kesehatan Solopeduli di Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Saat peresmian klinik tersebut, Minggu (15/12/2019), hadir perwakilan dari BPKH, Iskandar A Zulkarnain. Dalam sambutannya usai meresmikan, Iskandar mengatakan, Yayasan Solopeduli adalah bukti kerja keras yang nyata untuk sebuah perubahan sosial.
“Aktivitas kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan oleh Yayasan Solopeduli membuat BPKH berkomitmen melakukan sinergi untuk kemaslahatan umat,” ungkapnya.
Menurutnya, kesehatan bukan hanya milik mereka yang memiliki harta. Sehingga kita terus berupaya memanusiakan sesama makhluk Tuhan yang memiliki rasa welas asih untuk mengasihi sesama.
“Antrean panjang warga dhuafa pada saat pertama kali diresmikan tanggal 18 Mei 2019 lalu, membuat kami yakin program pengobatan gratis yang dihadirkan BPKH, Yayasan Solopeduli, dan lembaga lainnya adalah sebuah upaya tepat untuk membuat perubahan,” ujar Iskandar.
“Semoga dengan makin lengkapnya fasilitas dan layanan yang diberikan Klinik Solopeduli ini, kondisi kesehatan masyarakat yang kurang mampu di sekitar wilayah Solo ini dapat menjadi lebih baik. Dengan kondisi yang sehat, dapat beribadah, berkarya, dan berkumpul keluarga dengan bahagia,” tambahnya.
Klinik Kesehatan Solopeduli dilengkapi dengan 4 ruang rawat inap, ruang KAI, ruang persalinan, ruang IGD, ruang CSSD, dan ruang lab. Ada 3 orang dokter yang bertugas secara bergantian, 4 bidan, dan 4 perawat. Klinik ini membuka pelayanan 24 jam dengan ketersediaan layanan mobil ambulans.
“Antusias warga sekitar sangat tinggi, bulan November (2019) ada sebanyak 235 pasien yang datang untuk periksa dan berobat,” ungkap salah satu perawat Klinik Kesehatan Solopeduli, Emmi.
Direktur Utama Solopeduli, Sidik Anshori mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama donator yang turut andil berdirinya Klinik Kesehatan Solopeduli. Ia berharap keberadaan klinik mampu menambah nilai lebih Solopeduli dalam mengabdi kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
“Dengan fasilitas yang lengkap, baik tenaga medis, sarpras, dan ambulans, masyarakat tidak perlu jauh-jauh membawa keluarganya ke rumah sakit. Keberadaan klinik bisa menjadi solusi,” ujarnya.
Acara peresmian Klinik Kesehatan Solopeduli ini juga disemarakkan dengan program khitan massal yang diikuti oleh 20 anak dhuafa. Mereka berasal dari wilayah sekitar seperti Sukoharjo, Klaten, dan Sragen. (wip)